Ekonomi dan Agenda Korporasi 110708
- Presiden Trump baru saja selesai mendata barang – barang China yang akan dikenakan tarif dan total nilainya mencapai USD200 miliar (!). AS sendiri akan segera mengenakan tarif terhadap barang China sebesar USD16 miliar untuk menggenapi USD50 miliar di tahap awal Perang Dagang AS – China (setelah 6 Jul’18 lalu mengenakan tarif 25% terhadap USD34 miliar). China akan terus membalas setimpal namun nilai impor barang AS ke China sendiri tidak sampai USD150 miliar. Hal ini menjadi titik lemah yang terus diserang oleh AS (sehingga China tidak dapat membalasnya). Namun China sendiri saat ini sedang fokus menjaga pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi dalam negeri sehingga dikhawatirkan China tidak terlalu perduli dengan pengurangan ekspor -nya. Investor kemungkinan bersikap negatif terhadap berita ini.
- Hari ini dijadwalkan pengumuman Retail Sales Indonesia bulan Mei’18 dan diperkirakan datanya naik seiring dengan memasuki Lebaran. Selain itu hari ini adalah Cum Date AKRA (Rp120 / lembar).
- Meskipun Rupiah masih dalam tren melemah namun kami yakin di 2H18 ini Rupiah akan mulai menguat sehingga menjadi katalis positif bagi KLBF. Selain itu, Investor sempat mengkhawatirkan bahan baku obat dari China akan naik namun seiring dengan Yuan melemah maka harga bahan baku obat dari China akan murah.
- Setelah JPFA naik tinggi, kami yakin kali ini adalah giliran CPIN. Penjualan daging ayam dan telur ayam cukup baik dan Asian Games dapat menjadi katalis juga. Harga jagung yang terus turun pun berdampak positif bagi CPIN dan JPFA. CPIN seharusnya paling menikmati penurunan harga jagung sebagai bahan baku pakan ternak.
- Ekspor tekstil SRIL tidak terlalu berpengaruh terhadap ancaman perang dagang AS. Kenaikan kemarin membuktikan bahwa Investor terlalu khawatir.
- MYOR banyak mengekspor ke China dan dengan perang dagang AS – China, ekspor MYOR ke China berpotensi naik.
Joseph Gabetua S.S.T.
Analyst of Creative Trading System. Relentless Trader and Part Time Investor. Huge dreams, Small me.