Minggu lalu dalam 2 artikel yang kami posting kami sudah membahas mengenai CUT LOSS BANDAR TRAM dan TRANSAKSI SEMU TRAM sejak 2013 sampai sahamnya di suspend pertengahan tahun lalu, dalam 2 artikel tersebut kami menjelaskan bahwa saham dalam kasuk-kasus tertentu terutama jika ada masalah serius pada emiten yang sahamnya dipegang oleh bandar, bandar bisa saja melakukan cut loss, hal tersebut kita lihat di saham-saham bakrie group, dan beberapa saham lain yang bahkan saat ini sudah delisting karena bangkrut.
Selain itu kami juga membahas transaksi misterius yang terjadi di saham tram selama 2 tahun dimana volume perdaganan saham ini sangat besar, namun dalam periode tersebut kita jarang sekali melihat transaksi saham ini di running trade dan jarang sekali didengar investor ritel ikut membeli atau menjual saham ini ketika harganya naik dari 800an sampai 1900 di pertengahan tahun lalu.
Tujuan dari transaksi tersebut sebenananya sangat jelas dan masuk akal, namun kami tidak dapat membahasnya di forum umum seperti ini. Jika anda memiliki kepentingan di saham ini dan belum dapat menemukan alasan di balik pergerakan misterius saham TRAM tersebut, anda bisa menanyakan kepada broker-broker anda, atau orang yang sudah berkecimpung cukup lama di dunia pasar modal.
Sebagai penutup dari TRILOGI saham TRAM kami akan membahas mengenai pergerakan harga saham TRAM, dan bandarmologi di balik pergerakan harga tersebut, yang menjelaskan kepada kita mengapa sahamnya bergerak demikian.
STRATEGI BANDAR DI SAHAM TRAM
Untuk memberikan penjelasan lebih mendalam kami membagi pergerakan harga TRAM ke dalam 4 fase strategi Bandar di saham ini, seperti tergambar dalam grafik di atas. Fase ini dimulai pada saat suspensi saham ini dibuka dan terjadi panic selling dimana harganya turun dari 1900 sampai ke 200, dilanjutkan dengan rebound setelahnya, yang akhirnya disertai dengan penurunan lanjutan. Rebound kedua yang berakhir saham, dan penurunan lanjutan dimana ritel sudah mulai tidak berdaya terhadap distribusi terus menerus oleh big player.
FASE PANIC SELLING
Setelah suspensinya dibuka setelah begitu banyak berita buruk yang melanda emiten ini harga sahamnya langsung jatuh secara luar biasa dan kehilangan 90% dari nilainya hanya dalam 9 hari perdaganan, penurunan ini memang didorong oleh alasan fundamental dan bukan merupakan strategu bandar untuk ‘mengerjai’ investor ritel. Bahkan jika kita mengingat bahwa tidak banyak investor ritel yang memiliki saham ini ketika harganya masih terus naik sebelum terjadinya suspensi, bisa kita simpulkan bahwa penurunan ini justru merugikan pihak bandar dan bukan investor ritel.
Namun menarik juga kita amati bahwa volume transaksi di saham ini tidaklah besar, ketika harganya terus terjun bebas, artinya bukan hanya bandar nyangkut karena emiten ini sedang dalam masalah besar, bandar juga terlihat tidak bisa menjual saham yang dimilikinya ke investor ritel. Sebuah kondisi yang sangat menyulitkan bagi para pemegang saham ini.
Jika tidak ada aksi besar-besar bandar di saham ini bukan mustahil harganya akan terus turun ke 50 tanpa ada volume besar di balik penurunan harga ini. Karena seperti kita ketahui tidak banyak investor ritel yang akan berani membeli saham yang harganya terus mengalami Auto Reject Bawah, kecuali saham tersebut mengalami rebound.
Jadi jika bandar ingin melakukan cut loss, langkah mereka selanjutnya sangat mudah untuk ditebak.
[follow_me]
FASE DISTIBUSI PERTAMA
Untuk memulai aksi cut loss nya bandar harus membuat investor ritel tertarik untuk membeli saham ini, dan cara paling mudah untuk membuat investor ritel tertarik adalah dengan mengangkat nilai saham ini, namun tentunya aksi tersebut hanya dilakukan untuk memikat investor ritel yang umumnya suka saham-saham ‘gorengan’ seperti ini, dan tujuan mereka adalah untuk melakukan penjualan sebanyak mungkin. Dalam periode ini hanya dalam 4 hari perdaganan sahamnya naik dari LOW 200 sampai HIGH nya di 580 atau hampin naik 2 kali lipat hanya dalam waktu 4 hari.
Aksi tersebut jelas membuat trader-trader ritel terpikat pada saham ini, dan secara otomatis berbagai analis gorengan yang umumnya menggunakan identitas yang misterius langsung mengagung-agungkan saham ini, dan dalam seketika meningkatkan popularitas saham ini seakan-akan TRAM adalah ‘The Next Big Thing’ , saham dengan fundamental terbaik dengan harga paling murah.
Banyak nya investor ritel yang terjebak dalam euforia tersebut bisa kita lihat dalam detail top buyer dalam periode ini, dalam tabel di atas kita bisa melihat bahwa broker-broker ritel seperti YP (Daewoo Securities), KK (Phillip Securities), CC (Mandiri Securities), PD (IPOT) dan NI (BNI Securites) melakukan pembelian besar besaran saham ini dengan modal rata-rata di 370an.
Sementara broker-broker yang sering dipakai bandar seperti AK, XA, CS,ML, DX mendominasi dalam posisi top seller, dalam periode ini kita bisa melihat bahwa secara perlahan Bandar mulai mendistribusi barangnya kepada investor ritel seperti kita, dengan membuat euforia palsu di market.
[follow_me]
FASE DISTIBUSI KEDUA
Setelelah perdaganan mulai sepi, dan para investor ritel mulai kehilangan harapan di saham ini setelah harganya turun dari 500an ke 200an bandar mengentahui mereka harus kembali mengangkat harga untuk membangkitkan harapan dan euforia investor ritel, caraya tetap dan akan selalu sama, dengan mengkerek kembali harganya ke atas, dalam periode ini tentunya akan banyak investor ritel yang berhasil merealisasikan keuntungan, dan selamat dari posisi ‘nyangkutnya’ namun salah satu kebiasaan investor ritel yang lain adalah tidak kapok kalo baru satu kali jatuh, apalagi kalau kejatuhan tersebut berujung bahagia, bukan malah menghindari investor ritel malah semakin percaya pada saham in. Hal ini terbukri dengan peningkatan volume yang signifikan dan semakin banyaknya jumlah yang dibeli investor ritel di saham ini.
Dalam tabel di atas kita dapat melihat dalam periode 1 bulan sudah lebih dari 2.6 juta saham TRAM yang berhasil didistribusikan dari broker berkode HD dan YB yang kemungkinan dimotori oleh bandar, kepada broker YP dan PD yang notabene merupakan broker dengan jumlah nasabah ritel terbesar di Indonesia. Nilainya juga cukup besar lebih dari 50 Milyar rupiah.
FASE DISTIBUSI KETIGA
Meskipun harga sudah berada di lebel 100an dan sekarang di 70an kami belum melihat adanya aksi buy back yang dilakukan oleh bandar sampai saat ini, aksi jual besar-besaran dari broker-broker yang identik dengan bandar dan aksi beli besar-besaran dari broker yang identik dengan ritel masih terus terjadi, fakta bahwa bandar melakukan aksi jual besar besaran di harga rugi membuat kondisinya lebih mengkhawatirkan lagi, karena bandar jual rugi apalagi dalam jumlah yang sangat besar seperti ini bukanlah sesuatu yang wajar, namun bisa menjadi masuk akal kalau perusahaan ini memang dalam bahaya kelangsungannya, atau paling tidak berpotensi memasuki masa krisis yang cukup panjang.
[follow_me]
TRAM vs KARK
Kami mendapat respon yang sangat luar biasa dari berbagai investor ritel di seluruh Indonesia setelah memposting analisa bandarmologi kami di saham TRAM ini, sebagai wujut kepedulian dan rasa terima kasih kami pada para pembaca setia, dan rekan-rekan yang nyangkut di saham ini kami berencana mengadakan acara Gathering dan Forum diskusi langsung di Jakarta untuk membahas prediksi, dan masa depan saham ini.
Forum ini ditujukan bagi anda yang sedang dalam posisi nyangkut, atau sekedar ingin belajar basic bandarmologi mengenai bagaimana menghindari saham-saham seperti ini di masa yang akan datang. Dalam acara ini kami akan mencoba menjelaskan beberapa hal yang kami anggap tidak bisa dijelaskan di media umum seperti website ini.
Kami juga melihat ada kemiripan antara pergerakan saham TRAM dengan KARK, dan kami akan menjadikan saham KARK sebagai studi kasus untuk memprediksi pergerakan saham TRAM dalam beberapa bulan kedepan.
WHAT NEXT
Strategi Bandar di saham ini masih terus dilaksanakan sampai hari ini, jadi bukanlah hal yang etis untuk ‘memprediksinya’ di forum umum saat ini, apalagi bandar sendiri bukan dalam posisi untung saat ini. Jadi kami hanya dapat mengatakan bahwa perjalanan saham ini kemungkinan masih cukup panjang, meskipun arahnya belum tentu naik, bahkan kami melihat ada banyak kemiripan antara saham ini dan KARK yang akhirnya turun ke 50.
Namun bukan berarti harganya akan terus turun tanpa mengalami rebound yang cukup besar seperti dua kenaikan yang terjadi sebelumnya. Jadi peluang untuk untung terutama bagi anda yang memiliki modal 100an masih terbuka, namun kami sama sekali tidak menyarankan untuk membeli saham ini terutama bagi anda yang belum memiliki posisi di saham ini. Kami percaya ada ratusan saham lain yang punya potensi jangka pendek dan jangka panjang lebih baik daripada saham TRAM.
Anda juga bisa mengikuti gathering yang kami adakan untuk mendapat pembahasan lebih mendalam mengenai prediksi saham ini kedepannya.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
2 comments
Ok ada seminar saham Tram
Seminarnya tentang bandarmologi pak… yang ilmunya bisa digunakan untuk mengerti pergerakan TRAM