Di pasar modal kita ada banyak ‘selebriti pasar modal’, mereka yang kata-katanya dikenal ribuah bahkan puluhan ribu investor di Indonesia, namun tidak banyak dari mereka yang sanggup bertahan lama di dunia pasar modal, sebagian hanya datang dan pergi untuk beberapa waktu saja.
Itu sebabnya kami sangat menghormati sosok Trader yang satu ini, karena beliau memang sudah terbukti kehandalannya dalam mendulang profit sebagai trader dan terus bertahan dari tahun ke tahun. Meskipun beliau tidak menjadi ‘selebriti’ sesaat seperti banyak pakar-pakar lainnya, namun namanya sangat dihormati di kalangan trader berpengalaman di Indonesia. Kemampuannya juga sudah tidak diragukan lagi.
Pagi ini beliau menulis sebuah artikel pendek yang berisi ‘Nasihat untuk para Trader yang saat ini sedang Nyangkut’ berikut ini tulisan beliau :
Adalah gejala yang umum untuk seorang trader memegang beberapa macam saham dalam hal bertrading. Misal ada yang pegang 5 macam saham bahkan ada juga yang memegang lebih dari 10 macam saham. Semakin banyak pegang saham dalam tujuan untuk trading, semakin Anda akan susah mengelola portofolio Anda,
Oleh karena itu saya sarankan paling ideal adalah pegang saham 5 s/d 9 macam saham saja. Apalagi jika Anda type seorang scalper, maka paling banyak adalah 2-3 saham saja. Tentunya harapan kita memegang saham yang lebih dari 1 macam karena tertarik saham itu untuk naik dan memberikan keuntungan yang lebih banyak. Namun sering terjadi, bahwa harapan itu terbalik dengan kenyataan, dimana saham yang kita beli justru turun dan menjadi rugi.
Maka inilah alasan saya kenapa jangan memegang saham terlalu banyak, maka akan pusing sendiri. Nah pertanyaannya adalah bagaimana mengelola portofolio Anda jika saham yang anda pegang sebagian ada yang untung dan sebagian lagi ada yang rugi?
Sering kali terjadi adalah banyak Trader yang mengambil keputusan untuk menjual saham yang telah untung dan menahan saham yang masih rugi. apalagi dalam kondisi market berdarah-darah.
Alasannya adalah :
1. Saham yang masih untung untuk mengganti kerugian saham yang masih rugi.
2. Uang hasil penjualan dari saham yang untung untuk mengaverage down saham yang rugi.
Nah tindakan MENJUAL SAHAM YANG UNTUNG dan MENGAVERAGE DOWN saham yang rugi adalah tindakan yang SANGAT SALAH, karena :
1. Saham yang turun besar kemungkinan akan melanjutkan penurunannya.
2. Saham yang naik besar kemungkinan akan melanjutkan kenaikannya.
3. Saham naik ataupun turun punya alasannya masing-masing.
4. Saham yang naik pada umumnya mempunyai trend naik, sedangkan saham yang turun mempunyai trend yang turun.
5. Jangan membeli saham yang mempunyai Trend yang turun, apalagi mengaverage down.
Oleh karena itu, jika posisi saham kita ada yang rugi dan ada yang untung, maka ketika IHSG sedang terkoreksi, maka cara yang paling tepat adalah JUAL SAHAM ANDA YANG RUGI, dan belikan kepada saham anda YANG UNTUNG.
Dengan demikian maka manfaat yang Anda peroleh :
1. Anda telah menstop kerugian.
2. Anda mengalihkan saham yang bertrend turun kepada saham yang bertrend naik.
3. Kerugian Anda akan cepat terganti dengan penggantian posisi tsb.
Apalagi dalam keadaan Market berdarah-darah, justru strategi menjual saham yang rugi dan mengalihkan kepada saham yang untung adalah strategi untuk menukarkan saham Anda dari saham yang bertrend turun dengan saham yang bertrend naik.
Kesimpulan artikel ini adalah Juallah segera saham Rugi anda dengan segera dan biarkan saham untung anda untuk tetap naik.
Semoga tulisan/artikel ini membantu dan bermanfaat kepada para Trader Pemula.
Tulisan dari : Anggun Trader
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market