IHSG sudah turun mencapai level terendahnya dalam 3 bulan terakhir dan saat ini berada di level 5.042, sejak November lalu kami sudah berulang kali mengatakan bahwa penurunan ini memang sudah seharusnya terjadi karena terus keluarnya dana asing dari bursa kita memnag cepat atau lambat akan disusul dengan jatuhnya IHSG. Karena meskipun saat ini jumlah investor asing di BEI hanya 12 ribu investor dari total 530 ribu investor namun yang terdaftar di bursa kita, asing menguasai hampir 60% dari market cap IHSG.
Karena itulah dalam beberapa tahun terakhir kami hanya menggunakan aliran dana asing untuk menganalisa IHSG, karena kami mengetahui terlepas dari apa pun beritanya, apa kata analis baik asing maupun lokal, pada akhirnya asinglah yang menggerakan IHSG. Ketika asing dalam fase distribusi seperti sekarang, maka cepat atau lambat IHSG akan turun. Sementara ketika asing dalam posisi akumulasi, cepat atau lambat IHSG akan naik.
Pergerakan dana asing sesuatu yang sangat menarik untuk dipelajari, karena ternyata strategi investor asing cenderung berulang dari waktu ke waktu, itu sebabnya dalam 5 tahun terakhir kami selalu berhasil menebak kejatuhan IHSG yang signifikan (lebih dari 10%) sebelum kejatuhannya dimulai.
Jika kita melihat grafik di atas, kita bisa melihat dengan jelas bahwa penurunan IHSG di akhir tahun ini sangat mirip dengan penurunan yang terjadi di tahun 2015 lalu. Dalam kedua penurunan tersebut kita bisa membagi kejatuha IHSG dalam 4 fase.
Fase Hidden Distribution (warna abu-abu)
Ketika dana asing secara ‘diam-diam’ keluar dari bursa kita namun IHSG tetap dijaga untuk tidak turun, seperti kita lihat dalam grafik di atas sebelum IHSG memulai kejatuhannya dana asing umumnya lebih dulu keluar. Dalam kondisi ini kami berulang kali mengingatkan akan potensi kejatuhan IHSG, namun sangat sedikit yang percaya, bahkan kami seringkali dicap sebagai provokator, karena ketika IHSG naik, orang masih berada di masa euforia kami justru mengatakan IHSG akan turun signifikan.
Fase Massive Distribution (warna orange)
Setelah fase hidden distribution, cepat atau lambat IHSG akan jatuh, dan kejatuhan selalu dimulai dengan penurunan besar secara tiba-tiba dan outflow yang sangat besar di IHSG, seperti yang terjadi di pertengahan November lalu ketika dalam 3 hari IHSG turun lebih dari 6% dan dana asing keluar lebih dari 6 Triliyun. Kejatuhan ini umumnya mengagetkan para investor dan juga analis, yang sebelumnya masih dalam fase euforia, kejatuhan yang sebenarnya sudah bisa diprediksi oleh Foreign Flow sejak jauh-jauh hari. Dalam kondisi ini biasanya website kami dikunjungi ribuah bahkan puluhan ribu investor karena semua orang tiba-tiba mengamati pergerakan dana asing.
Fase Mark Up (warna kuning)
Setelah market panik karena kejatuhan tiba-tiba IHSG, para investor yang masih memiliki cash umumnya langsung menarik dirinya dari market, karena ketakutan akan potensi terus turunnya IHSG karena aksi jual asing. Dalam kondisi ini jika investor asing masih ingin terus melakukan aksi jual mereka harus lebih dulu memulihkan kepercayaan para investor lokal, supaya mereka yang masih memiliki cash kembali lagi ke market, caranya juga selalu sama, mereka ‘mengangkat’ IHSG sambil terus melakukan aksi jual secara perlahan. Sesuatu yang terjadi di minggu-minggu pertama bulan Desember ini, dimana IHSG terus rally padahal dana asing terus keluar.
Dalam fase ini media massa dan para analis sekuritas biasanya ikut ‘membantu’ menenagkan investor lokal dengan mengeluarkan berita bahwa investor lokal saat ini sudah kuat menahan IHSG, ‘saatnya menjadi Tuan di rumah sendiri’, atau para analis menghighlight kondisi ekonomi dalam negeri yang kuat, dan berita-berita lainnya yang mencoba menjelaskan kenaikan IHSG ini.
Namun dari tahun ke tahun akhirnya selalu sama, Investor asing tetap merupakan penguasa bursa kita, dan ketika mereka keluar IHSG akan turun.
Fase Kejatuhan Lanjutan IHSG (warna hijau)
Setelah fase mark up selesai, maka IHSG akan jatuh lagi, itulah yang terjadi di tahun 2015 dan yang sedang terjadi saat ini. Jika kita melihat kedua penurunan di atas, kita melihat penurunannya bisa dibilang sama, dan dalam setiap fase mark up, IHSG selalu turun mencapai level terendah barunya, bahkan lebih rendah dari level IHSG sebelum dilakukan mark up.
Bagi para pengikut aliran Foreign Flow penurunan ini justru merupakan berita yang baik karena IHSG justru mendekati nilai wajarnya. Semakin dekat IHSG dengan nilai wajarnya semakin terbukan peluang untuk terjadinya Mark Up atau yang lebih baik asing justru kembali melakukan akumulasi di IHSG, yang nantinya akan membuat IHSG kembali ke dalam trend bullish.
Sejauh ini secara Foreign Flow level wajar IHSG berada di kisaran 4.800an, jadi potensi penurunan IHSG masih cukup besar (200 point), namun sudah jauh berkurang dari puncak IHSG di 5.300an dimana IHSG berada 500 point di atas level wajarnya.
Selain itu penurunan terus menerus yang sedang terjadi, dan semakin dekatnya kita ke akhir tahun membuat potensi asing kembali ‘menenangkan’ para investor lokal sudah semakin besar, kemungkinan asing kembali melonggarkan kendalinya di IHSG, supaya aksi window dressing bisa dimulai, terlihat cukup besar, mejelang penutupan tahun ini.
Namun selama asing belum masuk lagi ke IHSG, level wajar tetap di 4.800 jadi jika mereka benar-benar mau membiarkan aksi Window Dressing ‘manggung’ dalam 1 minggu kedepan, aksi investor asing kemungkinan akan dilanjutkan di bulan Januari nanti.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
jika sampai hari ini 29 des 2016 IHSG malah naik ke 5.2xx atau 5.3xx, apakah jawaban itu iya atau IDX tidak lagi bergantung dr foreign flow?