Ada banyak pertanyaan dan kekhawatiran yang menyertai IHSG dalam memasuki bulan terakhir di tahun 2019 ini, koreksi cukup besar di IHSG sepanjang bulan Desember yang disebabkan karena terus keluarnya investor asing dari bursa kita menjadi tema harian sepanjang bulan lalu. Tekanan jual asing tersebut membuat IHSG sempat berada dibawah level 6.000.
Selain itu ada banyak sentimen-sentimen dari dalam negeri yang seperti krisis yang disebabkan suspensi dan pembubaran beberapa produk reksadana lokal, yang berpotensi memberikan dampak negatif pada beberapa saham gorengan yang jatuh di pertengahan bulan November, dan juga dapat memberikan dampak yang lebih besar karena beberapa reksandana yang ditutup akan dipaksa untuk me-luquidasi portfolionya dan beberapa di antaranya adalah saham-saham blue chip yang bisa memberikan dampak negatif terhadap IHSG.
Namun sebagian dari kita tentunya sudah tahu efek paling besar yang bisa disebabkan oleh krisis reksadana ini adalah berkurangnya ‘kekuatan’ investor dalam negeri untuk membendung kejatuhan IHSG dari aksi jual asing yang masih terus berlangsung.
Kita tahu tahu dalam 2 tahun terakhir terus bertumbuhnya jumlah investor dalam negeri baik yang trading langsung di bursa ataupun yang membeli product reksadana memang belum bisa mengangkat IHSG, namun meningkatnya jumlah dana lokal di bursa sangat berjasa untuk meminimalisir kejatuhan IHSG yang disebabkan karena terus berlangsungnya aksi profit taking asing.
Dengan maraknya pemberitaan akan krisis yang sedang dialami reksadana dalam beberapa minggu terakhir, dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan investor dalam negeri, dan jika tidak ada dana-dana segar baru yang disuntikan oleh investor dalam negeri ke market, maka hal tersebut bisa membuat investor asing tidak happy, karena menyulitkan mereka untuk melanjutkan aksi profit taking mereka karena berkurangnya pembeli.
Namun di sisi lain, kita tahu di bulan Desember ada kekuatan besar yang bisa memberikan dampak positif bagi IHSG, yaitu Effect Window Dressing, kekuatan yang membuat IHSG selalu naik selama 15 tahun berturut-turut di bulan Desember, bahkan dalam 20 tahun terakhir rata-rata kinerja IHSG di bulan Desember mencapai + 4.5 persen, yang notabene 4 kali lipat dibanding rata-rata kenaikan IHSG 11 bulan lainnya dalam 20 tahun terakhir.
Lalu kekuatan manakah yang lebih berdampak untuk IHSG ? Apakah Effect Window Dressing akan kembali datang di bulan Desember tahun ini, ataukah krisis yang dialami para pelaku pasar dalam negeri saat ini akan menyebabkan IHSG gagal perform di akhir tahun 2019 ini.
Pembahasan tersebutlah yang akan menjadi topik pembahasan dalam Gathering Online : Mengukur Potensi Window Dressing 2019 yang akan diadakan hari Selasa, 3 Desember 2019 jam 19.30 WIB.
Selain itu juga akan dilakukan pembahasan mengenai :
- Strategi Ideal untuk memanfaatkan momentum Window Dressing 2019
- Krisis-krisis di bulan Desember yang pernah dialami oleh IHSG dalam 10 tahun terakhir
- Saham-saham favorit team Creative Trader untuk dibeli sepanjang bulan Desember, dan disimpan sampai akhir tahun
- Membahas strategi yang umumnya dilakukan Bandar Asing dan Bandar Lokal di bulan Desember
- Sesi tanya jawab
Acara ini khusus kami adakan untuk rekan-rekan yang memesan Riset Window Dressing 2019, dan undangan juga petunjuk teknis untuk mengikuti Gaathering Online ini akan kami kirimkan ke email seluruh pemesan secara bersamaan, pada hari Selasa, 3 Desember 2019 jam 16.00 WIB.
Bagi rekan-rekan peserta yang berhalangan untuk mengikuti acara ini secara LIVE, kami akan mengirimkan LINK rekamannya juga ke setiap peserta setelah acara selesai.
Bagi anda yang belum memesan Riset Window Dressing 2019, masih terbuka kesempatan untuk anda memiliki riset tersebut, dan memanfaatkan momentum Window Dressing di tahun ini juga mengikuti Gahtering Online ini besok. Pemesanan bisa dilakukan disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God