Menjadi Trader Saham adalah suatu pekerjaan yang cukup mengiurkan bagi banyak orang, namun meskipun demikian tidak banyak yang berani untuk meninggalkan pekerjaannya dan memutuskan untuk menjadi Full Time Trader. Salah satu alasannya karena belum yakin keuntungan dari trading dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, umumnya karena keterbatasan modal yang dimiliki. Sebagain lagi merasa belum memiliki skill yang cukup untuk menjadi full time trader, sehingga memilih untuk mengasah skill terlebih dahulu sebelum terjun sepenuhnya ke market.
Lalu bagaimana kita tahu skill kita sudah cukup atau belum untuk menjadi full time trader, atau seberapa besar modal yang kita butuhkan untuk menjadi full time trader jika mempertimbangkan pengeluaran bulanan yang kita miliki.
Dalam artikel ini kami akan coba menjelaskan bagaimana cara menghitung modal yang untuk bisa survive sebagai full time trader, dan tentunya dapat memiliki masa depan yang cerah kedepannya dengan berprofesi sebagai full time trader, dan bagaiman cara kita mengukur skill trading kita untuk mengetahui apakah kita sudah layak menjadi full time trader atau belum.
BAGAIMANA MENDAPAT PROFIT YANG KONSISTEN
Pertanyaan pertama yang umumnya ditanyakan orang adalah : Bagaimana mendapat profit konsisten dari trading di bursa saham ? Karena kita tahu market naik turun, begitu juga dengan hasil trading kita kadang untung, kadang rugi.
Bagaimana mendapat profit konsisten setiap bulannya ?! Jawabannya sederhana, TIDAK BISA !! Atau mungkin lebih tepatnya saya tidak tahu caranya, dan kalaupun ada caranya saya tidak berminat untuk tahu, karena memang bukan itu kunci yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan kita menjadi full time trader.
Kenyataan pertama yang harus kita ketahui dalam trading adalah, karena market selalu naik-turun, jadi tingkat kesulitan untuk mendapatkan profit pun akan naik turun. Belum lagi kondisi mental kita sebagai trader pun selalu naik turun, ada waktunya kita akan confident dengan trading yang kita lakukan, ada waktunya kita pesimis , ada juga waktunya kita terlalu confident, dan terlalu pesimis, dan semua itu akan selalu berdampak dalam performa trading kita.
Jadi tidak peduli seberapa tinggi skill kita dalam trading kinerja trading kita akan selalu naik-turun, jadi cara mengukur seberapa tinggi skill kita sebagai trader adalah dengan membandingkan kinerja trading kita dengan benchmark tertentu, dan benchmark yang umumnya digunakan adalah IHSG.
Jika IHSG dalam 6 bulan terakhir naik 15%, maka jika dalam periode yang sama peningkatan modal kita melebihi 15% maka kita bisa disebut trader yang baik, jika dibawah berarti trader yang kurang baik. Hal yang sama berlaku ketika IHSG turun, apakah penurunan modal kita bisa lebih kecil dibanding dengan penurunan IHSG pada periode yang sama.
Jadi konsistensi yang perlu kita kejar dalam trading adalah seberapa konsisten performa trading kita mengalahkan performa IHSG dalam periode yang sama. Jika kita mau meningkatkan kinerja trading kita, maka target kita bukan supaya kita bisa untung sekian persent setiap bulannya, tetapi supaya rata-rata keuntungan kita semakin jauh mengalahkan rata-rata pertumbuhan IHSG, dan penurunan nilai portfolio kita jauh lebih rendah di masa penurunan IHSG.
BAGAIMANA MEMENUHI KEBUTUHAN SEHARI-HARI DARI TRADING
Alasan mengapa banyak trader mencoba mencari profit yang konsisten adalah karena kita semua memiliki pengeluaran atau biaya hidup yang konsisten harus dipenuhi setiap bulannya. Itulah tantangan setiap full time trader, bagaimana mengatur supaya kebutuhan hidup kita terpenuhi setiap bulan, di tengah naik turunnya kinerja trading kita.
Jadi karena kedua faktor di atas sama-sama tidak bisa digangunggu-gugat, di satu sisi sebagai trader kita semua butuh biaya hidup setiap bulannya, tidak peduli bagaimana kondisi market, dan di sisi lain kinerja trading juga tidak bisa selalu dipaksakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kita.
Jadi sebagai full time trader uang untuk kebutuhan sehari-hari kita tidak bisa diambil berdasarkan keuntungan, tetapi diambil dari modal trading kita. Jadi jika modal trading anda 100 juta, dan biaya hidup anda sebulan 10 juta, maka setiap bulan anda akan mengambil uang dari modal trading anda sebesar 10 juta. Tidak peduli market sedang naik atau turun, anda sedang profit atau loss dalam trading, setiap bulan anda akan mengambil uang sebanyak 10 juta dari modal.
Pekerjaan anda sebagai full time trader adalah memastikan modal anda yang 100 juta tersebut tidak pernah habis sehingga selalu bisa memenuhi kebutuhan hidup anda setiap bulannya.
Bukan cuma itu pekerjaan anda lainnya adalah memastikan bahwa modal anda tumbuh dari waktu ke waktu, karena tentunya kebutuhan kita akan terus meningkat dari tahun ke tahun, dan tujuan kita trading bukan hanya supaya bisa ‘bertahan hidup’ tetapi juga punya masa depan yang cerah setelah menjadi full time trader.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah seberapa banyak modal yang kita perlukan, untuk bisa memulai karir sebagai full time trader. Karena jika modal kita terlalu sedikit, maka kita terbeban untuk meraih profit sebesar mungkin setiap bulannya, supaya modal kita tidak langsung tergerus oleh kebutuhan bulanan, terutama ketika kondisi market kurang kondusif, atau kinerja trading kita tidak memuaskan.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIHITUNG UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN MODAL KITA
BERAPA KEBUTUHAN KITA PER BULAN
Hal pertama yang kita perlu ketahui adalah seberapa besar kebutuhan kita setiap bulan, saran kami sebaiknya fokus ke kebutuhan dasar saja, seperti sandang-pangan, cicilan rumah, air, listrik, internet, transportasi, uang sekolah anak, dst.
Pengeluaran-pengeluaran special seperti budget liburan, uang muka untuk membeli mobil baru, dll, sebaiknya tidak dimasukan ke dalamnya. Cara kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan special tersebut akan kami bahas selanjutnya.
KETAHUI BENCHMARK RATA-RATA PROFIT BULANAN TRADER
Benchmark yang biasanya digunakan rata-rata kenaikan IHSG setiap bulannya dalam beberapa tahun kebelakang. Biasanya rata-rata yang digunakan adalah dari tahun 2007 sampai sekarang, atau dari tahun 2010 sampai sekarang. Jika kita menghitung dari tahun 2007 – Juni 2018 maka rata-rata kinerja bulanan IHSG adalah 0.98% Jika kita menghitung sejak tahun 2010 maka rata-rata kenaikan IHSG bulanan adalah 0.84%/ bulan.
Memang terasa kecil, tapi itulah tolak ukur dari kinerja kita sebagai trader, jika selama ini rata-rata profit bulanan kita lebih dari 0.98% per bulan, maka kita sudah bisa menyebut diri kita trader yang hebat.
Percayalah terlepas dari seberapa besar profit yang banyak trader pamerkan di sosial media atau forum-forum saham, kami sangat percaya lebih dari 80% trader di Indonesia gagal mengalahkan benchmark tersebut, anda juga bisa menanyakan pertanyaan yang sama pada diri anda sendiri, apakah anda juga dari trader yang memiliki rata-rata keuntungan bulanan lebih dari 1% per bulan dari total modal anda ?
Jika selama ini rata-rata kinerja trading anda masih lebih buruk dari kinerja IHSG artinya belum saatnya anda memutuskan untuk menjadi full time trader, terlepas dari berapa modal yang anda butuhkan. Namun jika rata-rata kinerja trading anda lebih besar dari kinerja IHSG, maka anda perlu mengukur lebih mendalam mengenai kinerja trading anda selama ini.
MENGUKUR KINERJA TRADING PRIBADI
Dalam tabel di atas kita bisa melihat tabel contoh dari kenerja trading salah seorang trader dalam 30 bulan terakhir dibandingkan dengan kinerja IHSG dalam periode yang sama.
Dari tabel di atas didapati bahwa trader ini, memiliki rata-rata kinerja yang lebih baik dari IHSG, ketika rata-rata kinerja IHSG sebesar 0.62% per bulan, rata-rata kinerja trader tersebut sebesar 1.2% per bulan.
Jadi rata-rata kinerja trading bulanannya adalah 1.94 kali IHSG dan dalam 30 bulan terakhir trader ini berhasil mengunguli kinerja IHSG sebanyak 21 kali dan 9 kali memiliki kinerja dibawah kinerja IHSG.
Jika menganalisa kinerja trader ini dalam 30 bulan terakhir, terlihat Trader ini sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi full time trader, ada 2 point penting yang bisa kita tarik dari tabel kenerja di atas antara lain :
- Periode trading 30 bulan terakhir, dalam trading terkadang kita bisa saja beruntung dan memperoleh keuntungan yang besar dalam 1 atau 2 bulan, itu sebabnya sample yang cukup panjang dibutuhkan sebelum memutuskan untuk menjadi full time trader, saran kami minimal tradinglah selama 2 tahun, sebelum mulai memikirkan untuk berprofesi sebagai full time trader, karena jangka waktu yang lama akan menghapus ‘lucky factor’ dan menununjukan kemampuan kita sebenarnya.
- Profit yang cukup stabil, dan di atas IHSG, terkadang tingginya profit yang didapatkan seorang trader bukan diperoleh dari keuntungan yang konsisten didapat dari bulan ke bulan, tapi karena 1 atau 2 trade saja yang menghasilkan keuntungan puluhan bahkan ratusan persen. Jadi bisa saja trader yang bersangkutan mengalami kerugian 25 kali dalam 30 bulan terakhir, namun karena besarnya keuntungan yang diperoleh dalam 5 bulan tersebut, rata-rata kinerja trader ini tetap bisa di atas IHSG. Memperoleh keuntugan dengan cara seperti ini bukanlah sesuatu yang salah, namun trader yang seperti ini umumnya tidak perlu untuk menjadi full time trader, cukup trading sebagai pekerjaan sambilan saja, dan fokus mencari saham-saham dengan potensi keuntungan yang sangat besar. Tanpa perlu meninggalkan profesi sebelumnya, dan fokus mengamati market setiap hari.
Karena untuk kasus-kasus trader yang seperti ini ‘kewajiban’ mendapat profit setiap bulan untuk kebutuhan hidup justru sering kali malah menjadi ganguan yang merusak kinerja tradingnya.
DANA EMERGENCY
Cepat atau lambat market akan mengalami koreksi yang cukup signifikan, dimana dalam beberapa bulan mayoritas saham di bursa akan mengalami penurunan, dan para periode tersebut akan cukup sulit untuk mendapatkan profit, atau bahkan menjaga supaya modal kita tidak berkurang. Selain itu dari waktu ke waktu bursa saham juga akan mengalami Crash atau Mini Crash dan sebagai investor ritel tidak ada cara untuk mengetahui kapan market crash akan datang, jadi yang bisa kita lakukan adalah memproteksi diri seandainya market mengalami crash. Jangan sampai ketika market crash, karir kita sebagai trader dan kehidupan kita juga ikut crash.
Jadi sebaiknya kita memiliki dana emergensi, dana yang kita simpan dalam bentuk cash untuk mencukupi kebutuhan kita seandainya market bergerak luar biasa buruk dalam beberapa saat. Saran kami milikilah dana emerginsi sebanyak 6 kali dari kebutuhan bulanan kita. Jadi meskipun market hancur untuk beberapa saat, kerugian menggunung, dan modal kita tergerus, kita tetap bisa hidup selama 6 bulan kedepan untuk menunggu market kembali membaik, atau membuat rencana lanjutan.
Karena market crash sebenarnya adalah momentum terbaik untuk mencari keuntungan berlipat-lipat kali ganda dari market, tapi sebelumnya kita harus bisa bertahan hidup di masa crashnya.
Jika anda belum memiliki dana sebanyak 6 kali kebutuhan bulanan anda, pastikan anda memiliki dana minimal untuk 3 bulan, dan 3 bulan lagi bisa anda ambil secara bertahap dari keuntungan yang anda peroleh di market di masa-masa yang akan datang.
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MODAL
Jadi jika anda adalah trader dengan rata-rata profit per bulan sebesar 2% dari modal (dalam 30 bulan terakhir), dan total kebutuhan sehari-hari anda sebesar 10.000.000 /bulan. Maka jumlah modal yang anda butuhkan sebagai untuk menjadi full time trader kurang lebih sebesar 560.000.000.
Sebagai tambahan kami sangat tidak menyarankan menggunakan uang yang bukan untuk uang kita (pinjaman) untuk mencukupi modal tersebut, karena selain ada beban bunga, hal tersebut juga bisa menambah tekanan kita secara mental yang justru bisa merusak kinerja trading kita.
Jika anda belum memiliki modal yang cukup saran kami jadilah part-time trader lebih dahulu, sambil terus mencatat kinerja trading bulanan kita, terus belajar dan mengasah diri kita untuk meningkatkan rata-rata kinerja trading dan konsistensi memiliki kinerja yang lebih baik dari IHSG.
Itu juga sebabnya kami sangat menyarankan untuk mengenal trading saham sejak semuda mungkin, ketika kebutuhan sehari-hari kita masih bisa ditekan serendah mungkin, dan kita masih tetap memiliki energi dan waktu untuk belajar dan melakukan riset yang akan meningkatkan kinerja trading kita.
Selain itu semakin besar tanggung jawab kita secara finansial akan semakin besar pula beban mental kita dalam menghadapi ketidakpastian di market, jadi berlatih sejak dini juga akan sangat membantu kita untuk menguatkan mental kita di masa yang akan datang.
Artikel ini adalah salah satu materi dari Workshop Money Management dan Psikologi Trading, selain penjelasan di atas, anda juga akan diajarkan bagaimana mengelola keuntungan yang sudah anda peroleh, sehingga keuntungan yang sudah didapat tidak ‘diambil’ lagi oleh market, dan anda dapat menikmati secara maksimal hasil dari trading anda, sehingga modal anda dapat bertumbuh secara konsisten dalam jangka panjang.
Anda juga akan diajarkan bagaimana menghitung kebutuhan modal untuk Part-Time Trader. Trader-trader yang saat ini belum memiliki cukup skill dan modal untuk menjadi full time trader, namun mau serius untuk bergerak ke arah sana. Dengan jumlah money management dan jumlah modal yang tepat, kami sangat yakin proses anda menjadi full time trader akan menjadi jauh lebih mulus dan cepat.
Masih terbuka kesempatan untuk para Trader atau Investor yang ada di Jakarta dan Surabaya untuk mengikuti workshop ini. Info lengkap dan pendaftaran bisa dilihat disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market