Di Bursa Saham Indonesia tidak ada peraturan yang mengharuskan seorang BANDAR untuk membuat akun di sekutitas yang memang dikhususkan untuk Bandar. Seorang Bandar bisa saja mendatangi salah satu sekuritas yang biasa digunakan investor ritel, dan membuka akun di sekuritas tersetut. Atau simply meminjam akun dari saudaranya, ponakannya, pembantunya, atau teman dari bandar tersebut yang adalah investor ritel untuk menggunakan akun tersebut untuk menggoreng saham mereka.
Jadi sebagai investor ritel kita tidak punya otoritas untuk melarang bandar melakukan hal tersebut, itu sebabnya dalam 2 tahun terakhir Team Creative Trader banyak melakukan riset mengenai pergerakan perilaku investor ritel di market, dengan tujuan untuk meng-identivikasi jika ada ‘prilaku’ abnormal dalam transaksi broker-broker ritel yang tentunya merupakan indikasi kalau broker ritel tersebut sedang DITUNGGANGI oleh BANDAR.
Karena pada akhirnya BANDAR adalah BANDAR, broker apa pun yang mereka gunakan mereka akan tetap melakukan apa yang biasanya dilakukan Bandar dan tidak akan secara tiba-tiba bergerak seperti ritel. Karena pada akhirnya apa yang dilakukan Bandar akan bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh ritel, tidak peduli broker apa pun yang mereka gunakan.
Indikasi-indikasi itulah yang terus team riset kami pelajari dalam 1 tahun terakhir, dan kami mencoba mencari cara supaya sistem bandarmologi kami secara otomatis mendeteksi ketika Bandar menggunakan broker ritel, sehingga dapat membantu para Alumni Workshop terutama yang masih belum banyak pengalaman dalam mengikuti pergerakan Bandar.
Hasil riset kami tersebut akan kami tuangkan dalam tools MM Detector versi 2019, dimana upgrade tahun ini akan difokuskan pada pergerakan Bandar yang menggunakan broker-broker ritel.
Kami akan membagikan MM Detector 2019 secara FREE untuk seluruh Alumni Workshop Bandarmologi dan untuk mempelajari cara penggunaannya, setelah masa libur lebaran nanti kami akan mengadakan Gathering Bandarmologi Online, yang hanya dapat diikuti oleh para Alumni Workshop Bandarmologi yang kami adakan dalam 5 tahun terakhir.
Dalam gathering online ini kami akan menjelaskan cara penggunaan MM Detector Versi 2019, selain itu kami juga akan menjelaskan beberapa informasi ilmu baru yang kami dapatkan dalam proses analisa kami sepanjang tahun 2018 lalu.
Materi yang akan dibahas dalam gathering online ini adalah :
- Cara penggunaan fitur-fitur baru dalam MM Detector 2019
- Bagaimana mendeteksi pergerakan Bandar yang menggunakan broker ritel
- Mempelajari pergerakan Bandar di saham-saham yang sedang di REPO
- Alasan mengapa mayoritas Bandar tetap menggunakan broker-broker dalam kategori Zombie.
Acara Online Gathering ini akan diadakan hari Selasa, 18 Juni 2019, dan akan dimulai jam 19.30 WIB. Bagi rekan-rekan alumni yang ingin bergabung dalam acara ini, mohon isi FORM dibawah, undangan akan kami kirimkan beberapa jam menjelang pelaksanaan Gathering kedepa seluruh peserta yang sudah dikonfirmasi sebagai Alumni Workshop Bandarmologi. (Jika form tidak muncul, klik disini)
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
2 comments
Mohon ditambahkan pilihan tahun 2019 karena di form hanya tersedia sampai 2018. Trimakasih
Indikasi broker retail ditunggangi bandar:
-Hampir semua atau bahkan kadang kadang 1 broker net sell atau net buy. Sekuritas retail itu banyak yang transaksi, gak mungkin 1000 retail semuanya serempak buy atau sell semua. Jadi kalo buy vs sellnya gak wajar perbedaan besarnya, itu indikasinya
– Adanya transaksi dengan lot lot besar yang gak wajar dan terjadi berulang kali. Bandar gak mungkin masang transaksi seperti retail, beli 10 lot misalnya padahal target mereka hari itu beli 10.000 lot. Apa akibatnya? Ada transaksi dengan lot besar, yang kecil kemungkinannya itu retail yang lakukan