Pada perdagangan kemarin, di kala para investor dalam negeri sedang disibukan oleh pemadaman listrik di Pulau Jawa, tanpa kita ketahui ternyata investor asing sudah siap untuk memulai minggu ini dengan satu ‘operasi rahasia’ untuk menjatuhkan IHSG. Tanpa sebab yang jelas IHSG langsung ‘dihajar asing’ sejak masa Pre Opening, sehingga IHSG langsung dibuka dalam posisi Gap Down, dan aksi Profit Taking Asing tersebut terus berlanjut sepanjang hari kemarin, memanfaatkan kelengahan para investor lokal yang masih sibuk membahas mengenai pemadaman listrik dan segala kontroversi di balik pemadaman tersebut.
Seperti bisa kita lihat pada grafik pergerakan IHSG di samping sepanjang perdagangan kemarin, kita melihat IHSG terus turun dan pada akhirnya IHSG ditutup dalam posisi terkoreksi 2.6%.
Awalnya para analis mengira penurunan IHSG tersebut merupakan aksi yang dilakukan oleh investor asing karena mereka sudah mengetahui kalau data GDP Indonesia yang akan dirilis jam 11 pagi kemarin, dibawah ekspektasi sebelumnya.
Namun kenyataannya setelah dirilis tidak ada yang mengejutkan dengan data pertumbuhan Ekonomi Indonesia, semuanya tepat sesuai dengan ekspektasi para analis sebelumnya Itu sebabnya para analis terpaksa memutar otak dan menggunakan kretivitasnya untuk menjelaskan mengapa Investor Asing terus menurunkan IHSG sepanjang perdagangan kemarin seperti kami bahas dalam artikel kemarin siang yang berjudul Ekonomi Indonesia Loyo, IHSG Tumbang !! Inikah Awal Kejatuhan IHSG yang Sudah Diprediksi Sebelumnya ?!
Meskipun cukup mengherankan terutama bagi rekan-rekan analis sekuritas, namun bagi kita investor yang sudah paham mengenai Ilmu Bandarmologi dan Foreign Flow, kejatuhan IHSG kemarin jelas bukan lagi sesuatu yang mengejutkan, bahkan bisa dibilang sesuatu yang selama ini sudah kita tunggu-tunggu.
Seperti kami katakan dalam artikel kami minggu lalu dalam artikel : Tanda-Tanda Bermunculan, Apakah Hari Kejatuhan IHSG Sudah Semakin Dekat ?! dimana kami sudah dengan jelas mengatakan.
4 dari 5 ciri-ciri yang selalu datang menjelang kejatuhan IHSG sudah muncul sejak hari Jumat 2 minggu yang lalu.
Jadi memang jika kita bersedia melihat secara objective, meskipun sampai hari Jumat lalu kondisi dalam negeri baik-baik saja, namun dari sudut pandang secara Foreign Flow IHSG hanya tinggal menghitung hari saja menunggu kejatuhannya. Dan karena pergerakan IHSG diatur sepenuhnya oleh investor asing, jadi memang tidak ada ilmu yang lebih sesuai untuk menganalisa pergerakan IHSG daripada Ilmu Foreign Flow.
Namun terlepas dari kejatuhan IHSG yang kemungkinan sudah dibaca oleh rekan-rekan semua pembaca setia website ini, namun tetap saja kami melihat ada beberapa keanehan dari strategi yang dilakukan investor asing sepanjang perdagangan kemarin.
Keanehan pertama, mengapa investor asing memilih membantai IHSG justru ketika para investor lokal sedang disibukan oleh kasus pemadaman listrik ?
Karena orang bodoh pun tahu kalau listrik padam, sinyal kacau para investor lokal tidak bisa trading, bukan cuma itu ketika perhatian publik sedang fokus pada kontroversi pemadaman listrik tersebut, para investor lokal akan cenderung libur trading dalam perdagangan kemarin. Mengapa investor asing memilih untuk membantai IHSG dalam kondisi seperti itu, padahal kalau investor asing memilih untuk membantai IHSG hari Jumat lalu, atau menunggu kondisi listrik stabil 1-2 hari kedepan jumlah investor lokal yang bisa ‘dijadikan korban’ aksi guyuran asing tentu lebih banyak.
Asumsi ini didukung dengan jumlah net sell asing pada perdagangan kemarin yang ‘hanya’ sebesar 1 Triliun rupiah, sementara IHSG sendiri turun sampai 2.6%, sebagai pembanding hari Jumat 2 minggu yang lalu Investor Asing juga melakukan aksi profit taking besar-besaran, dimana dalam 1 hari dana asing yang keluar dari IHSG sebesar 1.3 Triliun, dan pada saat itu IHSG hanya turun 1.5%. Dengan membandingkan 2 data tersebut, jika tujuan Asing adalah melakukan Profit Taking, terlihat jelas kalau asing, membantai IHSG di hari yang salah,
Keanehan kedua adalah : Mengapa tiba-tiba Investor Asing MEMBANTING IHSG SECARA KASAR ?!
Jika mau dilihat dalam grafik Foreign Flow IHSG di atas, terlihat jelas investor asing sudah melaksanakan aksi profit takingnya sejak beberapa minggu yang lalu, namun memang sampai perdagangan hari Jumat lalu investor asing tampak masih melakukan aksi profit taking secara lembut, dimana mereka menjual dalam jumlah yang moderat dan sesekali mengurangi aksi profit taking mereka, supaya IHSG bisa rebound kembali setelah beberapa hari terkoreksi.
Aksi profit taking seperti itu adalah aksi yang umum dilakukan investor asing, dan menunjukan kalau mereka masih mau ‘menjaga perasaan investor lokal’. Sebagai penjual (investor asing) yang sedang profit taking, sangat penting untuk penjual menjaga perasaan ‘konsumennya’, karena konsumen (investor lokal) yang sedang khawatir dan panik akan lebih sulit untuk dijadikan mangsa dari aksi profit taking asing.
Namun strategi menjaga perasaan investor lokal tersebut tampak tidak dilakukan lagi pada perdagangan hari Senin kemarin, sejak pagi tadi investor asing terlihat langsung secara aggresive melakukan penjualan dan menjatuhkan IHSG, dan membuat para investor lokal yang sedang khawatir akan pemadaman listrik hanya bisa shock dan melihat IHSG terjun bebas.
Sampai penutupan perdagangan kemarin, keanehan dari Operasi Rahasia Investor asing tersebut masih terus menjadi bahan diskusi kami di Team Creative Trader, karena meskipun kami semua senang melihat IHSG terjun bebas sesuai dengan harapan dan prediksi kami, namun tetap saja kami menganggap langkah yang dilakukan asing tersebut cukup bodoh, dan menyulitkan investor asing sendiri.
Namun di malam hari, kami mulai mengerti alasan di balik Operasi Rahasia yang dilakukan investor asing kemarin, terutama setelah melihat Indeks Dow Jones yang sempat terkoreksi lebih 3% di perdagangan dini hari ini. Ketegangan antara US dan China yang semakin meningkat setelah China memutuskan untuk mendevaluasi Yuan, menjadi sentimen yang membuat bursa dunia bertumbangan kemarin malam. Indeks Dow Jones sendiri ditutup terkoreksi 2.9% pada perdagangan kemarin.
Jadi kemungkinan inilah alasan di balik Operasi : Aksi Jual Paksa Asing di tengah kondisi mati lampu yang kemarin, karena kemungkinan mereka sudah tahu akan adanya kebijakan dari China tersebut, dan kalau mereka menunggu 1 hari lagi untuk jualan, dan baru mulai melakukan penjualan hari Selasa ini, kemungkinan akan lebih sulit untuk mereka menjual saham mereka ke investor lokal yang sudah melihat kalah Indeks Dunia semuanya terkoreksi tajam tadi malam.
Lalu bagaimana strategi kita untuk menyikapi kondisi ini ?
Kita tahu penurunan IHSG sebesar 2.6% kemarin, ditambah penurunan Dow Jones sebesar 2.9% tadi malam akan membuat para investor lokal yang umumnya tidak mengerti analisa foreign flow menjadi panik, dan namun tentunya bagi kita-kita yang sudah membaca artikel kami minggu lalu, dan sudah keluar dari market sejak tanda kejatuhan IHSG muncul. Kita bisa menghadapi kondisi ini dengan kepala dingin.
Sebagai investor yang sudah memahami analisa Foreign Flow, kita hanya tinggal menunggu kepanikan menyebar di kalangan investor lokal, karena pada saat investor lokal panik, maka mereka akan cenderung diam (tidak berani melakukan pembelian dan nyangkut ) atau cut loss, dan ketika kondisi itu sudah terjadi maka investor asing tidak bisa melanjutkan aksi profit takingnya, dan di saat itulah asing akan kembali me MARK UP IHSG, supaya kepercayaan investor lokalnya pulih lagi, dan mereka bisa bebas jualan lagi.
Jadi kita menunggu saja, di awal perdagangan hari ini kemungkinan koreksi IHSG cukup dalam, kita tinggal melihat seberapa banyak asing jualan jika koreksi tersebut benar-benar terjadi. Kalau asing berhasil jualan dalam jumlah besar, artinya investor lokalnya belum panik, dan kita sebaiknya wait and see dulu. Sebaliknya kalau IHSG terjun bebas tanpa adanya outflow yang besar, maka itu kesempatan untuk kita trading dalam jangka pendek, memanfaatkan kepanikan para investor lokal pada umumnya.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
4 comments
Buat saya bukan operasi “rahasia, namun operasi / strategi “biasa” yang dilakukan oleh market maker (funds besar) entah asing aseng atau lokal (kode broker toh hanya label baju).
Intinya funds besar (biasanya) sudah tahu info terlebih dahulu, sehingga mereka bisa bermanuver lebih dulu, termasuk selling operation kemarin yang “disesuaikan” dengan info update kebijakan china tersebut .
“Beruntungnya” kita sebagai penganut bandarmologi adalah kecakapan untuk mendeteksi peluang kemungkinan tersebut dan kecepatan manuver karena ritel mudah untuk keluar-masuk bursa.
GBUs !
Nice insight pak Argha, sayangnya saya tidak duluan baca artikel sebelumnya, jadi belum antisipasi.
Giti toh
siapa menguasai teknologi dia akan menguasai informasi sekaligus mendapatkan keuntungan besar.retail dan masy umum cuma bs menunggu rilis resmi tp bandar punya mata telinga di BI OJK BPS KEMENEKO bahkan mungkin di LN.thats all.sy setuju dgn foreign flow dan kita ikuti saja tarian mereka dgn cara bonceng saja apa yg mereka lakukan, do the same thing