Secara perlahan Euforia Tax Amensty mulai hilang dari bursa kita, IHSG pun terlihat mulai bergerak turun. Penurunan ini memang bisa dibilang wajar, karena setelah terjadi rally yang begitu panjang, market selalu cooling down dulu.
Pada masa-masa seperti inilah justru waktu yang tepat untuk kita kembali melakukan pembelian, terutama bagi yang tidak sempat memaksimalkan kenaikan IHSG yang begitu luar biasa sejak akhir Juni lalu.
Di antara beberapa sector yang mengalami penurunan, sector perbankan kami anggap sebagai sector yang cukup menarik untuk kembali dikoleksi karena terjadi penurunan yang cukup besar, dalam beberapa hari terakhir. Terutama pada saham-saham Bank Besar seperti BRI, BCA dan Mandiri.
Jika melihat grafik CTS BIG BANK INDEX yang menggambarkan pergerakan saham bank-bank besar di Indonesia kita bisa melihat bahwa penurunan yang terjadi saat ini tidak disertai dengan outflow dana asing di saham-saham perbankan. Hal ini membuat koreksi menjadi peluang yang menarik apalagi jika mempertimbangkan bahwa dana asing terlihat masuk dalam jumlah sangat besar seiring dengan kenaikan saham-saham sector ini pada bulan Juni dan Juli ini.
Melihat sudah cukup dalamnya koreksi di saham-saham sector ini, kami melihat peluang buy on weakness di saham-saham sector cukup terbuka saat ini, bahkan bisa dibilang semakin dalam koreksinya semakin bagus untuk kita beli, selama dana asing terus bertahan seperti yang terjadi sampai sesi 1 hari ini.
Berikut ini pembahasan Foreign Flow beberapa saham perbankan besar yang menurut kami cukup menarik untuk diperhatikan.
Saham BBRI terlihat mengalami koreksi dalam 4 hari terakhir, namun dalam periode tersebut dana asing yang keluar hanya sebesar 64M, jauh lebihy kecil dibandingkan dengan jumlah dana asing yang sebelumnya masih ke saham ini.
Jika kita menganalisa pergerakan dana asing di saham ini sejak tanggal 12 Juli lalu ketika saham BBRI berada di level harga yang kurang lebih sama dengan hari ini, total inflow yang masuk sudah sebesar 710M, dengan average pembelian ada di kisaran 11.561 / lembar. Artinya di level harga saat ini harga BBRI sudah terdiscount sekitar 2% dari modal akumulasi asing dalam periode tersebut, kami melihat ini adalah peluang yang menarik untuk kita melakukan buy on weakness di saham ini.
BMRI juga mengalami koreksi yang kurang lebih sama dengan BBRI, akumulasi asing di saham ini juga sudah terjadi cukup lama dan menjadi motor kenaikannya. Jika dihitung sejak tanggal 12 Juli lalu, total akumulasi asing di saham ini sebesar 402M, dengan average akumulasi di 10.239.
Artinya pada harga saat ini di 9.875 BMRI sudah berada 4% di bawah harga akumulasi asingnya.
Kedua saham tersebut kami anggap merupakan 2 saham yang menarik di sector ini, karena kami percaya kedua saham ini akan kembali bangkit setelah kondisi IHSG membaik nanti. Dan jika melihat kondisi market yang sudah mulai lesu, kemungkinan investor asing justru melakukan aksi jual besar-besaran di harga bawah bisa dibilang cukup kecil.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market