Dalam 2 hari terakhir saham PGAS mengalami koreksi yang cukup signifikan, penurunan terjadi setelah rilisnya laporann keuangan PGAS pada semester 1 tahun 2017 ini. Seperti kita ketahui bahwa pendapatan PGAS pada semester 1 turun -2% YoY hal ini disebabkan turunnya pendapatan di kuartal kedua sebesar -11%. Penurunan pendapatan ini menyebabkan PGAS mencatat laba bersih 1H17 sebesar USD50 juta, turun -67% dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu. Penurunan pendapatan dan laba bersih ini disebabkan karena pendapatan dari distribusi gas turun -15% ditambah lagi marjin keuntungan perusaaan juga turun dan berada di level 33%, (terendah sepanjang sejarah PGAS).
Seperti kita ketahui memang dalam 2 tahun terakhir bisnis PGAS tidak dalam kondisi yang baik, disebabkan karena banyaknya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terutama dalam pembatasan harga jual Gas yang sangat mempengaruhi marjin keuntungan perusahaan, dan dalam kuartal dua kemarin sudah berada di level terendahnya sepanjang sejarah.
Berita tersebut sebenarnya bukan berita baru untuk PGAS, beberapa kebijakan pemerintah yang merugikan PGAS sudah lama dikeluarkan jadi seharusnya berita tersebut sudah lama ‘dicerna’ oleh market dan tidak lagi memberikan sentimen negatif. Namun meskipun demikian rilis laporan keuangan terbaru menunjukan bahwa pelemahan kinerja keungan yang PGAS ternyata jauh lebih buruk dari perkiraan sebelumnya, sehingga pasca keluarnya laporan keungan harga saham PGAS langsung turun signifikan dari 2.100an ke 1.800an.
Jika kita melihat dari sudut pandang Foreign Flow kita bisa melihat adanya aksi panik selling yang dilakukan oleh investor asing, hal ini jelas bukan hal yang baik karena pergerakan dana asing adalah motor utama pergerakan saham ini dalam 5 tahun terakhir, jadi ketika dana asing keluar jelas merupakan indikasi negatif.
Aksi jual yang dilakukan oleh investor asing dalam 2 hari terakhir ini diperburuk oleh fakta bahwa penjualan tersebut dilakukan dibawah average modal pembelian investor asing sebelumnya. Seperti kita lihat dalam grafik Foreign Flow PGAS di atas, kita bisa melihat bahwa sepanjang bulan Agustus lalu investor asing tampak getol mengumpulkan saham PGAS (terlihat dari indikator Foreign Flow berwarna orange yang terus naik), dan setelah laporan kuangan dirilis, pergerakan Investor Asing langsung berubah 180 derajat dan langsung melakukan aksi jual besar-besaran.
Secara total jumlah penjualan asing di saham PGAS dalam 2 hari terakhir sebesar 159 Milyar, aksi jual ini adalah penjulan asing 2 hari yang terbesar dalam 10 bulan terakhir. Bukan cuma itu dari perhitungan sistem Foreign Flow kami, average penjualan asing di saham PGAS dalam 2 hari terakhir ada di level 1.955/ lembar jauh dibawah average pembelian investor asing sepanjang bulan Agustus lalu yang ada di kisaran 2.170/ lembar.
Artinya jika dibandingkan pembelian yang dilakukan asing di bulan Agustus lalu kerugian yang diderita asing sebesar 215 rupiah per lembar, dan jika dikalikan total penjualan investor asing dalam 2 hari terakhir sebanyak 814.057 lot maka estimasi kerugian asing ada di kisaran 17.5 Milyar hanya dari penjualan 2 hari terakhir.
Related: Jika anda tertarik mempelajari tentang ilmu yang mendalami pergerakan Investor Asing di bursa kita, anda bisa mempelajarinya dalam WORKSHOP FOREIGN FLOW Akhir Tahun yang akan diadakan di MEDAN (23/9), JAKARTA (14/10), SURABAYA (21/10), dan secara ONLINE. Info lengkapnya bisa dilihat disini.
Jika dalam pembahasan kami kemarin dimana kami menjelaskan bahwa ada saham-saham dimana asing dalam posisi ‘nyangkut’ dan saham-saham tersebut justru merupakan saham yang menarik untuk dibeli, karena seperti penjelasan kami pada artikel kemarin (Karena IHSG terus turun, Asing Sudah Nyangkut di 3 Saham Ini !!) terkadang pemain besar justru dengan sengaja ‘menyangkutkan’ dirinya sebagai upaya membeli di harga murah.
Namun hal yang sangat berbeda ketika kita melihat tanda-tanda investor asing melakukan cut loss, terakhir kami membahas mengenai aksi Cut Loss yang dilakukan investor asing di saham AISA sebelum terjadinya penggerebekan Gudang milik AISA, kita bisa melihat bahwa harga AISA masih terus turun sampai saat ini. Aksi cutloss yang dilakukan Bandar/Asing bukanlah sesuatu yang sering terjadi namun jika terjadi tidak peduli di saham apa pun, hal ini selalu merupakan indikasi negatif karena merupakan tanda adanya kepanikan dari para raksasa dan pengendali saham ini, sehingga peluang terus berlanjutnya penurunan cukup besar.
Artinya dalam waktu dekat PGAS berpotensi melanjutkan penurunannya, potensi rebound-rebound jangka pendek seperti yang juga terjadi di AISA pasca penggerebekan pabriknya memang selalu ada, namun selama investor asing masih terus keluar di saham ini maka arah pergerakan harga saham ini masih akan ke bawah.
Juga tidak tertutup kemungkinan dalam beberapa waktu kedepan akan keluar berita buruk lanjutan di saham PGAS, karena menurut pengalaman kami sangat jarang investor asing melakukan aksi panic selling pasca rilisnya laporang keuangan, karena informasi seperti itu sangat rawan untuk ‘bocor’ sebelum dirilis ke publik. Jadi ada kemungkinan aksi cut loss asing saat ini dimotori oleh berita buruk yang belum kita ketahui saat ini.
Masih layak-ah saham PGAS untuk ditabung dalam beberapa tahun kedepan ?
Selalu ada peluang yang lahiR di setiap penurunan harga dan krisis di saham-saham besar, 2 tahun lalu dialami saham-saham di sector batubara, hal yang sama juga sempat terjadi di JSMR dan INTP ? Lalu bagaimana dengan PGAS ? Apakah saham ini juga masuk dalam kategori yang sama dan layak untuk ditabung di masa penurunannya ?
Saat ini Team Research Creative Trader sedang melakukan riset untuk menjawab pertanyaan tersebut, dimana selain melihat dari sudut pandang Bandarmologi dan Foreign Flow kami juga sedang mempelajari Fundamental dari perusahaan, dan kelayakan saham ini untuk terus ditabung meskipun harganya masih dalam trend turun.
Bagaimana pendapat anda ? Masukan pendapat anda pada FORM dibawah untuk membantu kami dalam melakukan riset ini. (Jika Form tidak muncul, klik disini untuk mengikuti survey)
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market