Keputusan melakukan lockdown di berbagai negara secara otomatis menghentikan aktivitas ekonomi di negara tersebut, dan negara lain yang berhubungan dengannya.
Keputusan ini jika diteruskan akan menyababkan adanya PHK massal di setiap negara, karena dengan ekonomi dihentikan, semua toko, pabrik, tempat hiburan ditutup maka semua bisnis akan mengalami kerugian, dan ujung-ujungnya mau tidak mau harus mem-PHK para pegawainya.
Lebih ironisnya lagi ketika penyebaran virus mereda seperti di China sekarang, dan lockdown akhirnya dibuka tetap tidak ada jaminan virus yang sama tidak kembali menyebar di tempat yang sama ?
Lalu apakah tujuan dari lockdown ini ?
Setelah mendengar penjelasan salah satu praktisi ternama di Amerika Serikat akhirnya kami baru paham alasan mengapa pemimpin negara mengorbankan ekonomi di negaraya sendiri dan melakukan lockdown.
Negara harus melakukan lockdown karena keterbatasan kapasitas rumah sakit di setiap negara, jadi kalau tidak ada lockdown dikhawatirkan semua orang di negara tersebut akan terjangkit di waktu yang bersamaan dan tidak ada yang bisa mengobati, dan jumlah yang meninggal akan jatuh di atas 3.5%.
Jadi kalaupun virus akan menyebar lagi setelah masa lockdownnya dibuka, korban yang tertularnya gantian, jadi penanganannya juga bisa gantian.
Keputusan yang sulit memang, karena efek dari lockdown terhadap ekonomi juga sangat mengerikan.
Sejauh ini harapannya adalah kecepatan penyebaran akan berkurang pada saat memasuki musim panas bulan April atau Mei nanti, dan secara perlahan krisis akan bisa teratasi.
LIKE and share jika anda berpendapat solusi ini sudah tepat, atau comment jika anda punya solusi lainnya.
#prayfortheworld #healtheworld
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God