Sepanjang perdagangan minggu lalu, jumlah dana asing yang keluar dari bursa kita mencapai 2.8 Triliun, aksi net sell investor asing di bursa kita kembali menjadi pemandangan yang biasa di bursa kita dalam sebulan terakhir ini di bursa kita. Dan berbeda dengan yang terjadi di tahun lalu, aksi jual asing kali ini terlihat sangat berdampak pada pergerakan IHSG, terbukti efek dari net sell asing minggu lalu, membuat IHSG mengalami koreksi, dan membuat IHSG turun ke level terendahnya dalam 2 bulan terakhir.
Seperti kami bahas pada analisa di awal minggu lalu, sejak awal bulan Maret ini memang ‘pasukan beruang’ sudah menguasai bursa kita dan siap menumbangkan IHSG. Analisa tersebut bukan hanya menjadi kenyataan sepanjang minggu kemarin, dalam penurunan IHSG minggu lalu kita juga melihat terus turunnya indikator Foreign Flow dan indikator Foreign Action di IHSG, yang menandakan bahwa aksi jual asing bukan hanya besar, namun juga menyeluruh di saham-saham unggulan yang menjadi penggerak IHSG.
Jika melihat pergerakan investor asing di bursa kita sampai akhir perdagangan minggu lalu kami belum melihat ada tanda-tanda investor asing akan merubah strateginya di IHSG, aksi jual investor asing kemungkinan masih akan terus berlangsung sampai beberapa minggu kedepan, dan IHSG juga kemungkinan akan terus melanjutkan penurunannya pada periode yang sama.
Jika kita melihat dalam 20 hari kebelakang, saham-saham yang menjadi tulang punggung IHSG seperti BBRI, ASII, BBCA,UNVR, UNTR, HMPS, TLKM semuanya masuk dalam top 10 saham yang paling banyak dijual asing, artinya jika aksi jual asing di saham-saham tersebut terus terjadi maka penurunan saham-saham tersebut akan terus menjadi motor penurunan IHSG, sementara 3 saham yang dikumpulkan investor asing dalam periode yang sama adalah INKP, KREN, WSKT, dan meskipun ketiga saham tersebut bergerak naik dalam jangka pendek, kenaikan saham-saham tersebut bisa dibilang hampir tidak ada efeknya untuk pergerakan IHSG.
Dalam kondisi seperti ini satu-satunya harapan untuk IHSG dalam jangka pendek adalah, aksi MARK UP yang dilakukan oleh investor asing, Teori Foreign Flow memang mengatakan bahwa :
“Dalam setiap fase distribusi, investor asing pasti akan melakukan aksi Mark Up IHSG akan bergerak naik, namun investor asing masih melanjutkan aksi jualnya di hari tersebut.”
Karena hal tersebut pasti terjadi, jadi pertanyaannya hanyalah kapan waktu yang terpat untuk IHSG di Mark Up Asing ? Karena aksi mark up tersebut tentunya dapat kita manfaatkan untuk melakukan trading jangka pendek, sambil memburu saham-saham unggulan yang sudah turun signifikan.
Alasan mengapa Aksi Mark Up pasti dilakukan investor asing dalam fase distribusi yang mereka lakukan sebenarnya cukup sederhana, yaitu untuk menenangkan dan mengembalikan minat beli investor lokal. Seperti kita ketahui seberapa besar pun keinginan investor asing untuk menjual saham-saham yang dimilikinya, semua itu tidak akan bisa jika para investor lokal tidak mau membeli saham -saham yang bersangkutan.
Jadi salah satu ‘tugas’ yang dimiliki investor asing dalam melaksanakan aksi distribusinya adalah untuk menjaga optimisme dan minat beli investor asing di saham-saham akan mereka jual. Dan kita tahu jika IHSG terus turun seperti yang terjadi minggu lalu, maka minat beli investor lokal pun akan terus menurun dari hari ke hari, dan hal tersebut tentu akan menyulitkan investor asing dalam melanjutkan aksi jualnya.
Itu sebabnya dalam kondisi seperti ini, investor asing harus melakukan sesuatu untuk membangkitkan kembali minat beli investor lokal, caranya cukup sederhana, dengan menaikan harga saham-saham yang sudah turun cukup signifikan beberapa hari terakhir, namun tentunya karena tujuan investor asing hanya mengembalikan minat beli investor lokal, untuk bisa melanjutkan aksi distribusinya, karena itu dalam masa mark up biasanya hanya IHSG saja yang bergerak naik, namun investor asing hanya mengurangi aksi jualnya, supaya IHSG bisa naik.
Jika kita melihat kondisi IHSG sampai akhir perdagangan minggu lalu, kami melihat kondisi IHSG saat ini memang sudah cukup layak untuk dilakukannya aksi MARK UP oleh investor asing. Selain dari sudut pandang Foreign Flow penurunan IHSG yang sudah turun selama 4 hari berturut-turut membuat kami cukup yakin kalau IHSG akan rebound di awal minggu ini, kemungkinan kalau tidak hari ini, maka akan terjadi besok.

Kemungkinan IHSG akan naik hari ini atau besok juga didukung dari sisi statistik, dimana sejarah membuktikan dalam hampir semua trend bearish yang terjadi di IHSG, dimana indeks terus bergerak turun, IHSG umumnya hanya turun 4-5 hari berturut-turut, dan setelahnya akan disusul rebound jangka pendek di IHSG.
Pertanyaannya terakhirnya saham apa saja yang berpotensi jadi sasaran MARK UP ASING, jika memang benar IHSG harus mengangkat IHSG dalam 1-2 hari kedepan.
Setelah lebih dari 6 tahun mengamati pergerakan investor asing di bursa kita, kami melihat ada 2 ciri-ciri saham yang biasa dijadikan sasaran Mark Up Asing, dalam kondisi saat ini.
Pertama : Saham yang turun sangat signifikan harganya dalam 4 hari terakhir, dan tidak terlalu banyak dijual asing.
Saham TLKM adalah saham yang memenuhi kategori tersebut, karena harga saham ini terjun cukup dalam selama 4 hari penurunan IHSG, dan pada periode tersebut aksi jual asing tidak terlalu besar, terlihat dari indikator Foreign Flow yang tidak banyak bergerak turun pada periode tersebut. Dengan partisipasi asing mencapai 60%, saham ini sangat berpotensi di Mark Up asing salam 1-2 hari kedepan.
Kedua : Saham yang diakumulasi asing, di tengah aksi outflow di IHSG
Di masa-masa outflow IHSG seperti yang terjadi minggu lalu, sangat mudah untuk investor asing menyembunyikan aksi inflow mereka, di saham-saham yang mereka anggap baik. Hal tersebut terjadi di saham SMGR, saham ini sudah 6 hari berturut-turut dikumpulkan asing, dan harganya tidak kemana-mana pada periode tersebut.
Ketika kondisi IHSG pulih, atau mulai di mark up, saham seperti ini juga umumnya akan mengalami kenaikan untuk menyesuaikan harganya terhadap pergerakan investor asing yang beberapa hari terakhir. Kami melihat SMGR juga menjadi saham yang dapat dijadikan motor asing untuk mengangkat IHSG.
Jika anda tidak memiliki waktu untuk mengikuti Workshop Foreign Flow, anda bisa mendapatkan sistem Foreign Flow Pro yang kami ciptakan. Info lengkapnya klik disini.