BUMI dan BEKS adalah dua saham yang paling banyak diperhatikan oleh investor ritel dalam 3 bulan terakhir ini, hal ini terbukti dalam voting pilih saham yang kami buat akhir pekan lalu kedua saham inilah yang paling banyak dipilih dengan persentasi 10% memilih BEKS, dan 7% memilih BUMI, sementara di peringkat ketiga hanya hanya dipilih oleh 4% pemilih.
Namun berbeda dengan BEKS yang harganya cenderung tidak banyak berubah, dalam periode ini, saham BUMI terlihat justru mengalami kenaikan yang signifikan dalam 3 bulan terakhir dari 80an ke 300an.
Sebulan yang lalu kami pun melihat masih adanya peluang untuk berlanjutnya kenaikan saham ini karena situasinya yang memang sangat unik, terlepas dari citranya yang sudah begitu buruk dan fundamentalnya yang mengerikan, seperti yang kami tulis dalam artikel : BUMI : Antara Bangkit dan Bangkrut
Setelah merilis analisa tersebut kami memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai pergerakan harga saham ini, karena kami tahu benar betapa mengerikannya manuver yang bisa dilakukan oleh bandar saham ini, itu sebabnya kami selalu menyarankan bahwa saham ini tehanya untuk anda yang memang punya kemampuan trading di saham-saham gorengan, namun bagi anda yang tidak terbiasa sebaiknya menjauhkan diri dari saham ini.
Namun karena saham ini masuk ke dalam list 2 saham yang paling banyak dipilih oleh pembaca minggu lalu, maka kami harus memenuhi janji kami untuk merilis view kami mengenai saham ini.
Awalnya kami berencana hanya akan memposting analisa technical mengenai saham ini, dimana kami cukup tarik-tarik garis sedikit dan memposting analisanya untuk memenuhi janji kami, tanpa harus menebar optimisme atau ketakutan di market. Menurut kami dengan kami memposting bahwa BANDAR belum jualan di awal bulan lalu ketika harganya masih di bawah 250 dan saat ini sudah 300 maka bagi semua pembaca kami yang memberanikan membeli saham ini seharusnya sudah untung sekarang.
Tidak perlu lagi ‘membangkitkan’ minat beli investor ritel dengan merilis analisa lanjutan, namun kami tahu pasti bukan itu yang diinginkan para pembaca kami yang memilih saham BUMI.
Sebagai lanjutan analisa yang kami rilis bulan lalu, kami akan kembali mengupdate Grafik Sistem Bandarmologi Pro di saham BUMI sampai peutupan perdangangan Sesi 1 hari ini. Bulan lalu kami mengatakan bahwa kami melihat ada indikasi pembelian yang dilakukan oleh Broker-broker Asing raksasa di saham ini, yang menampung aksi jual yang dilakukan oleh broker-broker besar lokal. Menariknya aksi tersebut terlihat terus berlangsung dalam 1 bulan terakhir yang bisa kita lihat dari terus naiknya grafik kepemilikan broker Asing raksasa pada grafik di atas dalam 1 bulan terakhir dipimpin oleh ZP (Maybank) dan AK (UBS) yang sejak posting kami terakhir sampai saat ini sudah mengumpulkan sebanyak 6.6 juta lot senilai lebih dari 180M di saham ini.
Aksi akumulasi tersebut secara Bandarmologi memang belum sepenuhnya bisa diyakini sebagai akumulasi karena ditampung dari aksi jual broker-broker besar lokal (terlihat dari grafik kepemilikan broker top lokal yang terus bergerak turun sejak akhir bulan Oktober, sampai pertengahan bulan November lalu lalu). Namun yang paling menarik adalah menjelang akhir bulan November sampai awal bulan Desember ini baik broker Top Asing, dan Broker Top Lokal sama-sama melakukan pembelian di saham BUMI, dan tebak siapa yang menjual ?! Benar sekali, yang menjual Broker Ritel (terlihat pada turunnya kepemilikan broker-broker ritel) jadi jika sebelumnya kita belum bisa menyimpulkan adanya akumulasi, namun dalam 2 minggu terakhir ini terlihat ada indikasi yang cukup besar sedang terjadi akumulasi di saham BUMI.
Hal inilah yang menurut kami membuat saham ini menarik, apalagi dalam studi Window Dressing yang kami lakukan, dalam 10 tahun terakhir saham BUMI naik 7 kali di bulan Desember, padahal dalam periode ini BUMI sudah turun dari 8.500 ke 50, namun tetap saja probabilitas kenaikan BUMI di bulan Desember tetap besar.
Jika analisa statistik Window Dressingnya diperdalam, kita menemukan bahwa jika kita baru membeli tanggal 19 Desember (awal minggu keempat di tahun ini) yang setelah diteliti umumnya merupakan momentum terjadinya Effect Window Dressing probabilistas kenaikan BUMI adalah 80% dalam 10 tahun terakhir. Jadi memang baik secara Bandarmologi maupun secara statistik efek Window Dressing kita menemukan bahwa 1-2 minggu kedepan kemungkinan momentum yang baik untuk para risk taker untuk mengumpulkan saham ini. (Anda bisa memiliki Hasil Riset Lengkap mengenai Effect Window Dressing di setiap saham disini)
Namun tentunya kita juga perlu memperhatikan bagaimana reaksi investor ritel pasca dirilisnya analisa ini, jika terlalu banyak yang membaca artikel ini, dan grafik kepemilikan broker-broker ritel justru bergerak naik, tentunya peluang terjadinya kenaikan di saham ini di akhir tahun ini menjadi jauh lebih kecil.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market