Artikel ini dibuat dalam latar belakang waktu, dimana Bank Pundi yang diakusisi oleh Pemda Banten pada akhir tahun 2016 lalu, dan akhirnya berganti nama menjadi Bank Banten. Bila kita kembali ke waktu itu, kita bisa merasakan bahwa akusisi ini mungkin bisa menjadi dongkrakan masa depan untuk Bank Pundi yang saat itu masih terus merugi.
Kita tahu bahwa proses akusisi umumnya memberikan optimisme, terlepas dari siapa yang melakukan akuisisi. Namun dalam kasus BEKS sendiri saat itu, alih – alih menambah minat Bandar untuk melihat potensi saham ini, Bandar terlihat malah mendistribusikan saham BEKS ke Investor Ritel, sehingga porsi saham BEKS di kalangan Ritel, meningkat signifikan.
Di artikel ini dijelaskan bagaimana Bandar menukar mimpi pada perusahaan ini dengan cash, dan memilih kabur dari saham ini pasca akusisi. Simak ulasan selengkapnya:
Dalam waktu hampir 5 bulan terakhir, tidak ada saham yang memiliki popularitas lebih dari saham BEKS, saham ini sangat banyak dibahas di berbagai forum dan group saham yang dipenuhi oleh investor ritel, banyak group-group saham besar yang medeklarasikan dirinya sebagai Forum Pencinta BEKS.
Popularitas saham yang satu ini mungkin akan sulit dimengerti oleh investor-investor yang tidak banyak bergabung di berbagai forum-forum saham, karena secara keuangan perusahaan ini masih rugi, jika dilihat pergerakan harganya pun saham ini masih kalah jauh dibanding saham-saham lainnya dalam periode 6 bulan terakhir.
Fokus para pencinta saham ini teertuju pada akuisisi yang dilakukan oleh Pemda Banten yang mentransformasi perusahaan ini dari Bank Pundi (salah satu bank dengan kinerja kurang baik dan merugi) menjadi Bank Pembangunan Daerah Banten. Bank Banten ini direncanakan akan mengelola keuangan Banten menggantikan Bank Jabar.
Alasan tersebutlah yang membuat begitu banyak investor ritel percaya bahwa perusahaan ini memiliki prospek yang sangat cerah kedepannya sehingga sangat banyak investor ritel yang mengumpulkan saham ini karena percaya akan prospek cerah saham ini di masa yang akan datang.
Secara logika fundamental memang ada peluang yang sangat menjanjikan di saham ini, karena itu banyak investor yang percaya bahwa BEKS adalah The Next BJBR. Namun jika kita membahas dari sisi Logika Bandarmologi ada beberapa hal yang janggal dari potensi dibalik potensi di saham ini, antara lain :
KENAPA PEMAIN BESAR TIDAK MENYADARI POTENSI BEKS ?!
Saham ini hanya populer di kalangan investor ritel, dan bukan investor institusi atau investor asing, meskipun sudah ‘hot’ selama 6 bulan, saham BEKS sangat jarang dibahas di kalangan ‘pemain besar’ di market. Dalam 6 bulan terakhir kami belum mendapati ada sekuritas-sekuritas raksasa seperti CS, KZ, YU, DB dan lainnya yang memutuskan untuk mencover emiten ini. Hal ini cukup janggal karena sekuritas-sekuritas tersebutlah yang justru kuat dari sisi fundamental, merekalah yang punya team khusus untuk mencari The Next Big Thing di bursa kita. Tapi Somehow sampai saat ini ketika ribuan investor ritel sudah ‘menemukan’ BEKS, mereka seakan-akan belum ‘menyadari’ potensi besar di saham ini, atau mungkin mereka justru memiliki pendapat lain mengenai BEKS ?
KENAPA SAHAM INI BISA TIBA-TIBA LIQUID ?
BEKS bukanlah emiten pertama yang diakuisi di bursa kita, dan terlepas dari siapa yang mengakuisisi, sejarah mencatat bahwa ada banyak emiten yang harganya terbang setelah atau pada saat proses akuisisi berlangsung. Namun di bursa saham proses akuisisi, atau membaiknya prospek jangka panjang tidak selalu disertai dengan meningkatnya liquiditas suatu saham.
Sebagai contoh sebut saja suatu emiten yang tidak liquid 90% sahamnya dimiliki oleh 10 institusi besar, dan setelah terjadi akuisisi mungkin kepemilikannya mengerucut menjadi 4 institusi besar. Dan proses perpidahan kepemilikian dari 10 ke 4 institusi tersebut kemungkinan tidak akan membuat liquiditas saham ini meningkat, karena kalau urusuannya institusi dengan institusi proses transaksinya tidak perlu terjadi di pasar reguler, karena mereka bisa saling bertemu dan berdiskusi untuk terlaksananya transaksi antar mereka.
Dalam kondisi seperti di atas, terlepas dari bagaimana prospek saham ini, bagaimana kenaikan harganya di market, investor ritel seperti kita hanya bisa menonton dari luar karena memang sahamnya tidak liquid sehingga meskipun propeknya sangat cerah kedepan, kita tidak bisa membeli saham ini.
Liquiditas hanya bisa terjadi kalau salah satu atau beberapa institusi yang memengang saham yang bersangkutan memutuskan untuk menjual sahamnya ke investor ritel seperti kita, sebagai contoh terjadi perpindahan kepemilikan antara 1 institusi ke 10.000 investor ritel yang setiap hari sibuk mentransaksikan saham ini satu sama lain, yang membuat sahamnya menjadi liquid.
Kasus yang kurang lebih sama kita bisa lihat di saham BEKS, kita tahu saham ini sebelumnya tidak liquid dan tidak dikenal para investor ritel seperti kita, jadi untuk saham ini menjadi liquid seperti sekarang harus ada salah satu PEMAIN BESAR mendistribusikan barangnya kepada kita para investor ritel. Pertanyaannya kalau memang prospek perusahaan ini begitu cemerlang, dan diramalkan harganya akan naik ratusan persen dalam beberapa tahun kedepan, mengapa pemain besar tersebut ‘berbaik hati’ menjual saham ini sekarang, ketika harganya masih murah.
Asumsi ini didukung oleh data PETA KEPEMILIKAN Investor Lokal Individual yang dirilis oleh KSEI akhir bulan November 2016 lalu, dalam waktu 5 bulan terakhir kepemilikan investor ritel di saham BEKS naik dari 3,4% sampai ke level 20%, artinya ada pihak besar yang benar-benar berbaik hari menyebarkan saham yang katanya memiliki prospek luar biasa ini ke publik. Menariknya lagi bahkan ketika proses akuisisi sudah selesai terjadi, kepemilikan investor ritel seperti kita masih terus meningkat secara drastis.
Meningkatnya kepemilikan investor ritel ini memang cukup masuk akal karena promosi besar-besaran yang dilakukan oleh beberapa pihak di hampir semua forum saham, yang membahas akan prospek yang mungkin terjadi di saham ini di masa yang akan datang, prospek yang mungkin menjadi kenyataan beberapa tahun yang akan datang, tapi mungkin juga tidak.
Sebuah Mimpi indah yang dijual oleh pemain-pemain besar di saham BEKS kepada investor ritel seperti kita, kemungkinan karena mimpi yang sama sepertinya sulit dijual ke pamain besar lainnya.
MASA DEPAN BEKS
Secara Fundamental kami mengakui ada propek yang cukup baik di saham ini, pasca adanya akuisisi Pemda Banten, namum kami juga melihat bahwa prospek ini masih merupakan sebuah mimpi, yang belum tentu menjadi kenyataan, dan sampai saat ini kami melihat para pemain besar lebih memilih untuk ‘menjual’ mimpi tersebut, daripada ikut bermimpi. Hal yang ironis lainnya adalah, meskipun hampir semua pihak setuju bahwa BEKS adalah mimpi jangka panjang, namun saham ini banyak sekali dikumpulkan oleh para trader jangka pendek, yang setiap hari berharap harga saham ini akan terbang tinggi hari. Semakin harganya naik, semakin banyak trader ritel jangka pendek yang yang berlomba-lomba mengumpulkan saham ini yang artinya di waktu yang sama semakin banyak pemain besar yang menjual saham ini.
Selama 8 tahun mempelajari Bandarmologi kami belum pernah melihat ada saham bisa naik ratusan persen dalam kondisi seperti ini, kondisi dimana saham yang bersangkutan sedang menjadi pusat perhatian investor ritel, dan terus sudah diborong para investor ritel seperti saat ini.
Karena itulah kami tidak terlalu menyukai saham BEKS, karena kami menilai mimpi di saham ini terlalu indah, terlalu dibesar-besarkan, namun sejauh ini tidak tercermin dari pergerakan harganya, dan ketika banyak orang terfokus pada saham ini, kita menemukan ada puluhan saham yang harganya sudah naik puluhan bahkan ratusan persen dalam beberapa bulan terakhir, tanpa mendapat perhatian seperti saham ini.
Jika anda seorang fundamentalis benar-benar percaya dengan saham ini, tentu saja anda bisa membeli saham ini dan tidak perlu diperhatikan harganya setiap hari, karena jika prediksi anda benar, cepat atau lambat para Big Player akan melihat perubahan di perusahaan ini, dan akan mengerek harga saham ini seperti harapan anda.
Joseph Gabetua S.S.T.
Analyst of Creative Trading System. Relentless Trader and Part Time Investor. Huge dreams, Small me.