Saham KBLI terpilih menjadi saham yang paling banyak dipilih pembaca dalam VOTING: ANDA PILIH SAHAMNYA, KAMI BUAT ANALISANYA. Ini untuk pertama kalinya saham ini masuk ke urutan 5 besar dalam voting ini. Ironisnya saham ini justru banyak dipilih pembaca ketika harganya turun signifikan dan bukan di masa kenaikannya yang terjadi di bulan Maret lalu.
Seperti kita ketahui bahwa harga saham ini sudah turun signifikan dari 800an ke 400an hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu. Jadi asumsi kami, sebagian pembaca yang meminta saham ini dibahas dari sudut pandang bandarmologi kemungkinan dalam posisi ‘nyangkut’ , apa yang sedang dilakukan BANDAR saham ini dan kemana pergerakan harga saham ini kedepan.
Untuk membahas potensi kedepan saham ini, kita harus mempelajari apa yang terjadi pada saat kenaikan luar biasa saham ini yang terjadi di bulan Februari dan Maret lalu. Karena Teori Bandarmologi mengatakan suatu saham tidak bisa bergerak secara signifikan tanpa ada BANDAR yang menggerakan. Tidak peduli bagaimana bagusnya kondisi fundamental perusahaan, bagaimana prospek saham ini kedepan, tanpa adanya BANDAR yang menggerakan, saham tidak akan bisa mengalami kenaikan yang begitu luar biasa seperti yang terjadi di KBLI 1 bulan yang lalu.
Kondisi yang sama kita juga lihat di saham BEKS, yang terlepas dari prospeknya, harga saham hanya akan bisa naik kalau BANDAR memutuskan untuk menaikan harga saham ini. (Baca ulasan terakhir kami mengenai saham BEKS yang membahas lebih dalam mengenai ketidakmampuan investor ritel menggerakan harga, disini)
Jadi hal pertama yang perlu kita analisa dalam menganalisa pergerakan KBLI kedepan adalah bagaimana BANDAR menaikan harga saham ini, ketika harganya meroket di bulan Februari – APRIL lalu.
PERGERAKAN BANDAR DARI 10 FEB 2017 – 11 APRIL 2017
Kenaikan luar biasa KBLI dimulai pada tanggal 10 Februari ketika harganya di 280 dan mencapai level tertingginya di level 760 pada tanggal 11 April lalu.
Di samping kita melihat apa yang terjadi dari sudut pandang bandarmologi dalam kenaikan saham ini.
Ada beberapa hal yang bisa kita highlight disini.
DB, ZP, DP adalah 3 broker yang paling banyak membeli saham ini dengan jumlah pembelian ketiga broker tersebut mencapai 1.1 juta lot.
Jumlah lot tersebut kemungkinan dibeli dari 2 broker AO dan YU yang ada di posisi TOP SELLER yang menjual saham dalam jumlah yang kurang lebih sama dengan pembelian 3 broker TOP BUYER sebelumnya.
Dari ke 5 broker tersebut tidak ada satu broker pun yang banyak dihuni oleh para investor ritel, hal ini mendukung asumsi bahwa harga KLBI hanya naik karena BANDAR menaikan harganya, karena baik pembeli maupun penjualnya saham ini ketika harganya naik secara luar biasa semuanya ‘bukan ritel’.
Sejauh ini kami belum mendapat informasi apakah kenaikan ini terjadi karena adanya perpindahan kepemilikan dari BANDAR SELLER ke BANDAR BUYER, atau sebenarnya ke 5 broker tersebut digerakan oleh BANDAR yang sama. Namun prediksi kami menggunakan beberapa data yang tidak bisa kami publish membuat kami memprediksi bahwa ke 5 broker tersebut kemungkinan digerakan oleh 1 bandar yang sama.
Jika kita memperhatikan pergerakan broker-broker ritel di saham ini, sistem kami mencatat dalam periode 10 FEB 2017 – 11 APRIL 2017, broker-broker RITEL seperti YP, PD, NI, KK dan beberapa broker lainnya tercatat dalam posisi NET BUYER namun hanya 1.7% dari total 2.4 juta lot yang saham yang berpindah kepemilikan dalam periode ini.
Artinnya meskipun harga saham ini naik secara luar biasa, namun tidak banyak investor ritel yang bisa menikmati keuntungan yang signifikan di saham ini pada periode tersebut.
PERGERAKAN BANDAR DARI 12 APRIL 2017 – 4 MEI 2017
Setelah mempelajari apa yang terjadi pada saat harga saham ini naik, dimana kita lihat kenaikan terjadi karena terjadi transaksi antara 5 broker non ritel, dan broker-broker ritel sendiri tidak banyak membeli atau menjual saham ini dalam kenaikan yang terjadi sebelumnya.
Sekarang kita melihat apa yang terjadi di saat penurunan harga saham ini dalam 2 minggu terakhir.
Dengan melihat sekilas saja kita bisa melihat ada perbedaan yang luar biasa, dalam penurunan harganya YP, NI, KK semuanya berada dalam posisi 5 besar TOP BUYER.
Menurut estimasi sistem kami, dari 2.2 juta lot saham yang sudah berpindah kepemilikan pada periode ini, 29.8%nya sudah diserap oleh broker-broker ritel. Sangat berbeda dengan periode kenaikan tersebut, yang hanya 1.7%nya dibeli ritel.
Hal ini menunjukan bahwa BANDAR sudah melakukan distribusi besar-besaran di saham ini, dalam 2 minggu terakhir, dan mayoritas investor ritel sudah dalam posisi nyangkut di saham ini.
SETELAH BANDAR KABUR, SIAPA BISA ANGKAT KBLI ?!
Jika pertanyaan seperti judul di atas, menurut kami jawabannya “TIDAK ADA YANG BISA” karena memang kanikan harga signifikan hanya bisa terjadi atas restu BANDAR, penurunan luar biasa dalam 2 minggu terakhir membuktikan investor ritel sendiri sudah terbukti tidak sanggup mengangkat harga saham ini.
Namun hal ini tidak berarti hanya karena BANDAR sudah jualan, BANDAR tidak akan mengangkat lagi harga saham ini dalam waktu dekat. Karena pada kenyataanya BANDAR juga sering menaikan harga sahamnya di masa distribusi seperti saat ini.
Ada 2 alasan yang membuat BANDAR perlu menaikan harga saham yang ingin mereka distribusi :
PERTAMA : Karena harga sudah turun terlalu besar, maka investor ritel sudah tidak berani lagi membeli saham ini. Jadi untuk mengembalikan niat beli investor ritel, bandar harus menaikan harga saham ini dalam jangka pendek. Namun jika kita mempelajari pergerakan saham ini kemarin, broker-broker masih mendominasi posisi TOP BUYER, artinya BANDAR masih bisa jualan saham ini.
KEDUA : Harga perlu dinaikan kalau harga saham sudah turun di bawah modal akumulasi BANDAR.
Dalam prakteknya sering kali BANDAR harus menaikan harga, karena harga saham yang mereka distribusi sudah turun ke bawah average akumulasi mereka, sehingga kalau distribusi terus dilanjutkan maka mereka harus menjual saham ini di bawah harga beli mereka sebelumnya.
Jika mempelajari kenaikan saham ini, average transaksi ada di level 470, jadi kalau BANDAR melakukan akumulasi pada periode tersebut maka kurang lebih modal bandar ada di level 470, artinya pada penutupan harga kemarin di 488 harga sudah cukup dekat dengan average akumulasi BANDAR.
Namun untuk kasus KBLI ini pertanyaan terbesarnya adalah, apakah bandar benar-benar melakukan akumulasi pada saat kenaikan harga saham ini, atau seperti kami bahas di atas, ke 5 broker pengerek saham ini dikendalikan oleh orang yang sama dan hanya tukar-tukar barang saja sambil mengerek harga saham ini dari 200an ke 700an. Karena kalau itu yang terjadi, maka asumsi average akumulasi BANDAR tidak bisa digunakan, karena akumulasi tidak terjadi, jadi bandar bisa terus mengguyur saham ini selama masih ada yang mau beli.
Related: Terbuka kesempatan bagi anda yang ingin mengikuti Workshop Bandarmologi Akhir Tahun yang dalam 3 bulan kedepan akan diadakan di JOGJA, SURABAYA,JAKARTA, dan secara ONLINE . Informasi lengkap dan pendaftaran klik disini.
SARAN DARI TEAM CREATIVE TRADER
Seperti kami katakan sebelumnya, kami lebih percaya bahwa tidak terjadi akumulasi BANDAR pada saat kenaikan saham ini di bulan Februari – April lalu, jadi menurut kami terlalu beresiko jika kita membeli saham ini hanya dengan asumsi harga sudah mendekati average akumulasi BANDAR.
Dari analisa yang kami lakukan level keyakinan kami kalau DB, ZP, DP, AO dan YU digerakan oleh satu bandar hanya 60-65%, namun tetap saja karena sekarang BANDAR sudah dalam fase distribusi, kami anggap dalam jangka pendek resiko di saham ini jauh lebih besar dari rewardnya. Kami melihat masih ada banyak saham yang secara BANDARMOLOGI jauh lebih menarik.
Tapi terlepas dari skenario mana yang akan benar, namun kita bisa membuat BANDAR sedikit kesulitan dengan membantu menyebarkan artikel ini ke investor-investor ritel lainnya, karena perubahan dalam perilaku investor ritel sering membuat bandar terpaksa merubah strateginya.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market