Pada awal perdagangan sesi 2 hari Jumat kemarin, harga saham BUMI secara tiba-tiba mengalami kenaikan cukup signifikan, pergerakan tersebut dimulai pada masa istirahat sesi 1, di akhir jam 12 siang tersebar berita positif di kalangan pelaku pasar dan para analis sekuritas raksasa mengenai ‘penghapusan hutang BUMI. Berita tersebut juga diterima oleh Team CTS HOT INFO yang juga memiliki akses pada informasi-informasi tersebut. Akhirnya pada jam 13.17 informasi tersebut dirilis di Channel Hot Info.
Efek dari berita tersebut langsung dirasakan di awal perdagangan sesi 2, setelah sepanjang sesi pertama saham ini hanya bergerak terbatas, di awal sesi kedua saham BUMI langsung melonjak signifikan dan hargnya naik dari level 328 sampai ke level 352 hanya dalam waktu kurang dari 20 menit.
Kenaikan tersebut langung membuat para investor ritel memusatkan perhatiannya ke saham ini, dan setealah harga naik sekitar 5% kami mulai melihat beberapa pakar saham independen mulai men-copy-paste berita dari Hot Info di atas, di group-group chat masing-masing, untuk semakin ‘memanaskan’ pergerakan saham ini.
Di pasar saham fenomena seperti ini adalah fenomena yang biasa terjadi, sebuah berita sedehana seperti yang anda lihat di atas bisa jadi ‘viral’ jika disusul oleh pergerakan harga yang signifikan. Perilaku investor ritel juga bisa berubah 180 derajat, jika sepanjang sesi satu mayoritas investor ritel umumnya pesimis terhadap pergerakan harga BUMI , pada awal sesi 2 langusung dipenuhi oleh oprimisme dan kita menyaksikan bagaimana investor ritel dari pakar saham sampai pemula yang percaya bahwa harga BUMI akan terus terbang pada hari tersebut, bahkan akan auto-reject atas.
Padahal jika kita pikir lebih tenang, tidak ada yang istimewa dan tidak ada yang baru para berita yang dirilis team CTS HOT INFO di atas, berita penghapusan utang (ditukar dengan saham) sudah lama disetujui, dan diketahui oleh investor ritel, ‘peresmian’ penghapusan utang tersebut seharusnya tidak terlalu penting, karena aksi korporasi ini sudah berbulan-bulan derespon oleh market.
Berita tersebut hanya jadi ‘viral’ karena harga BUMI lansung meloncat di sesi 2, tanpa kenaikan tersebut investor ritel tidak akan memberi respon apa-apa setelah membaca berita yang sama. Bahkan kalau yang terjadi sebaliknya, harga BUMI justru turun pada sesi 2 kemarin, maka ‘cara investor ritel’ memahami berita tersebut akan berubah 180 derajat. Kemungkinan para pakar saham akan men-copy-paste berita yang sama namun mereka akan menghighlight adanya kemungkinan kreditur yang keberatan dengan EOM yang dikirimkan, dan aksi korporasi tersebut terancam gagal.
Dari contoh di atas kita bisa belajar dengan jelas bahwa satu berita sederhana, yang seharusnya tidak berdampak apa-apa pada persepsi investor ritel bisa jadi viral jika keluarnya berita langsung disusul dengan pergerakan yang signifikan pada harga sahamnya. Dan karena pergerakan harga yang signifikan selalu dimulai oleh BANDAR, maka kita bisa menyimpulkan, bahwa BANDAR memiliki kekuatan mengontrol pemikiran dan persepsi investor ritel terhadap suatu berita. Jadi dengan kata lain bandar bisa menjebak kita hanya dengan memadukan timing keluarnya berita dan pergerakan harga seperti yang mungkin terjadi dalam perdagangan hari Jumat kemarin.
Sebagai analis yang memspesialisasikan diri para pergerakan Bandar, fenomena perpaduan berita dan pergerakan harga tersebut sudah bertahun-tahun dipelajari oleh tim riset Creative Trader, itu sebabnya kami sering kali justru merespon negatif sebuah berita positif, dan juga sebaliknya, dan jika rekan-rekan sudah cukup lama mengikuti pembahasan-pembahasan kami, anda tahu sendiri bagaimana akurasi dari analika – analisa yang kami rilis selama ini.
Untuk memahami efek sebenarnya dari sebuah berita, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dari berita tersebut, kita tidak bisa secara naif menerima apa yang dikatakan dalam berita tersebut ‘bulat-bulat’ , atau lebih parah lagi, justru malah membantu bandar memanaskan suasana dengan menyebarkan berita tersebut setelah melihat harga sahamnya naik atau turun.
Ada 5 hal penting yang perlu diperhatikan dalam menganalisa dan memahami efek sebenarnya dari sebuah berita, dan bagaimana membaca ‘tujuan bandar’ dari keluarnya berita tersebut.
ANALISA SUMBER BERITA
Jika kita melihat berita mengenai BUMI di atas tidak sulit untuk mengetahui bahwa sumber berita tersebut langsung dari manajemen perusahaan. Dan jika kita berbicara manajemen BUMI, maka sudah menjadi rahasia umum kalau pengaruh dari keluarga Bakrie cukup besar terhadap apa yang dilakukan oleh manajemen.
Jika kita hubungkan dengan pergerakan sahamnya, maka juga sudah menjari rahasia umum kalau Bandar saham BUMI berasal dari keluarga Bakrie itu sendiri.
Jadi sederhananya berita tersebut dirilis oleh Bandar saham itu sendiri, tujuan dari berita tersebut tentu sudah jelas, yaitu untuk memuluskan strategi yang sedang dijalankan Bandar.
Kita tahu tidak semua berita yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham keluar dari manajemen, sebagai contoh lainnya beberapa tahun yang lalu Direktur Utama dari APLN ditangkap oleh KPK, berita tersebut dirilis langsung oleh KPK, dan tidak peduli manajemen suka atau tidak akan dirilisnya berita tersebut, berita tersebut tetap tersebar ke publik.
Dari sisi Bandarmologi, karena Bandar hanya bisa mengatur pergerakan harga saham, dan bukan apa yang terjadi di perusahaan, apalagi apa yang dilakukan oleh KPK, jadi mau tidak mau Bandar harus menanggung akibat dari keluarnya berita tersebut, tidak peduli apa tujuan bandar sebelum keluarnya berita tersebut.
ANALISA WAKTU KELUARNYA BERITA
Waktu keluarnya berita tidak selalu sama dengan waktu berita tersebut dirilis ke publik, memang benar ada jenis-kenis berita yang diketahui di waktu yang sama baik oleh Bandar atau Ritel seperti berita mengenai bencana alam, hasil pemilu, dll. Namun ada lebih banyak berita lagi yang sudah diketahui sejak lama oleh Bandar, dan baru dirilis ke publik pada waktu yang dirasa tepat oleh Bandar.
Kita ambil contoh sebuah proses Akuisisi, kita tahu proses seperti ini bukanlah proses yang bisa terjadi secara instan, dimana ketika direktur utama memutuskan untuk mengakuisisi perusahaan dan membuat konfrensi pers, pada saat itu juga akuisisi terjadi.
Tentunya akan ada proses perencanaan, negosiasi antar kedua belah pihak, perundingan harga, pengaturan stuktur perusahaan pasca akuisisi, dll. Proses tersebut bisa berlangsung berbulan-bulan, para pemegang saham utama dan BANDAR tentunya akan diberi tahu akan adanya rencana akuisisi tersebut, jauh sebelum prosesnya terealisasi. Lalu kapan publik tahu akan proses tersebut ? Publik akan tahu ketika proses akusisinya sudah selesai, atau ketika BANDAR ingin para investor ritel mengetahui akan proses tersebut.
Related: Terbuka kesempatan bagi anda yang ingin mengikuti Workshop Bandarmologi Akhir Tahun yang dalam 3 bulan kedepan akan diadakan di JOGJA, SURABAYA,JAKARTA, dan secara ONLINE . Informasi lengkap dan pendaftaran klik disini.
APA YANG DILAKUKAN BANDAR SEBELUM KELUARNYA BERITA
Karena adanya ketimpangan informasi antara Bandar dari Ritel, maka cara terbaik untuk memahami efek sebenarnya dari sebuah berita adalah mempelajari apa yang dilakukan BANDAR sebelum keluarnya berita.
Salah satu contoh yang sempat kami rilis adalah ketika keluar berita akusisi MDRN oleh CPIN beberapa bulan lalu. Pada saat itu hampir semua pakar saham setuju bahwa berita tersebut adalah berita positif untuk MDRN, karena dari berita yang dikeluarkan harga akuisisi tersebut dianggap terlalu mahal. Sehingga para analis berbondong-bondong merekomendasikan MDRN meskipun pada hari itu harga MDRN sudah terbang 27% pasca keluarnya berita tersebut.
Namun seperti kita bahas sebelumnya, proses akusisi bukanlah proses yang tiba-tiba, jadi hal yang paling penting dianalisa bukanlah harga akuisisinya, melainkan apa yang dilakukan BANDAR sebelum berita akusisi tersebut dirilis ke publik. Karena jika berita tersebut memang benar-benar akan membuat harga MDRN terbang seperti harapan para analis dan investor ritel, maka seharusnya BANDAR akan lebih dulu mengakumulasi saham tersebut sebelum mereka memutuskan untuk menyebarkan berita tersebut ke publik.
Dan jika anda masih ingat, pada pembahasan mengenai akuisisi tersebut kami mengatakan :
Hal menarik lainnya dari pergerakan MDRN adalah, kami tidak melihat ada indikasi akumulasi yang dilakukan para pemain besar atau BANDAR sebelum pengumuman akuisisi dirilis. Seperti kita ketahui proses akuisisi jelas bukanlah proses yang pendek, jadi pasti ada banyak pihak-pihak yang sudah tahu mengenai rencana ini sebelum pengumuman resmi hari Senin kemarin.
Dan Fakta bahwa tidak ada BANDAR yang mau memanfaatkan momentum akuisisi ini untuk mengumpulkan saham ini sebelum berita dikeluarkan jelas membuat potensi kenaikan saham ini menjadi jauh lebih kecil kedepannya.
Analisa tersebut terbukti benar, tidak sampai 2 bulan setelah berita tersebut dikeluarkan harga MDRN justru turun ke 50, dan akusisinya sudah dinyatakan batal. Suatu bukti lainnya mengenai pentingnya analisa Bandarmologi untuk menganalisa efek dari sebuah berita.
2 hal penting lainnya untuk sementara akan kami simpan dulu, dan mungkin akan kami share dalam beberapa waktu kedepan.
KESIMPULAN
Dari kasus-kasus di atas, kita bisa memahami bahwa tidaklah mudah untuk memahami efek sebenarnya dari suatu berita, mengetahui berita memang bisa bermanfaat untuk memahami dengan lebih baik apa skenario yang akan atau sedang dilakukan Bandar. Karena untuk membuat ritel percaya akan efek dari sebuah berita maka BANDAR juga harus menggerakan harga saham yang bersangkutan, dan pergerakan itu bisa kita manfaatkan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek, terutama jika memang kita terbiasa mendapatkan informasi lebih dulu dari para investor ritel lainnya.
Namun kecuali anda benar-benar mengerti fundamental perusahaan yang sedang diberitakan, atau memahami cara menganalisa pergerakan BANDAR, sebaikanya anda tidak perlu terlalu percaya akan efek jangka panjang pada saham yang dikatakan dalam berita tersebut.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market