Pergerakan saham RIMO dalam seminggu terakhir mengagetkan banyak investor, karena pada hari Kamis lalu secara tiba-tiba saham ini dibuka dalam kondisi Autoreject bawah (ARB) dan hal yang sama terulang di hari Jumat dan Senin sampai akhirnya saham ini di Suspen pada hari Rabu kemarin.
Sebelumnya RIMO adalah salah satu saham yang paling banyak menarik perhatian pada investor ritel dan trader-trader jangka pendek tertama karena kenaikan harga sahamnya yang luar biasa dalam beberapa bulan terkhir, dan kenaikannya menggila dalam 2 minggu terakhir sebelum kejadian hari Kamis kemarin.
Meskipun kejatuhan saham ini mengagetkan banyak pihak, namun bagi para petinggi sekuritas dan investor yang sudah memahami konsep dasar bandarmologi dan mengikuti perkembangan dari penawaran-penawaran ‘block sale’RIMO yang sempat marak ditawarkan oleh para merketing sekuritas, kejatuhan harga saham ini hari Kamis lalu adalah sesuatu yang sangat wajar dan terprediksi.
Kami dari Team Creative Trader sendiri sempat membahas saham RIMO dalam meeting hari Rabu malam di kantor kami, pokok pembahasan kami adalah ada tidaknya kemungkinan harga RIMO tidak langsung dibuka AutoReject Bawah dalam perdagangan besok paginya… Karena jika berpegang pada Ilmu Bandarmologi, seharusnya saham RIMO akan langsung ARB pada pembukaan market hari Kamis pagi.
Namun karena malam tersebut kami mendengar bahwa ada beberapa kenalan kami yang akan ikut menjadi korban jika saham ini langsung ARB besoknya, kami mencoba mencari kemungkinan adanya strategi lain yang mungkin dilakukan oleh Bandar yang membuat saham ini tidak langsung ARB, sehingga beberapa kenalan kami yang sudah punya saham ini sempat ‘keluar’ dengan selamat dari jebakan Bandar di saham ini.
Namun sampai meeting tersebut berakhir kami TIDAK MENEMUKAN ADANYA KEMUNGKINAN saham ini tidak langsung ARB besok paginya. Bahkan akhirnya pembahasan kami lebih terfokus pada berapa kali saham ini akan ARB, 1 hari, 2 hari, atau 3 hari berturut-turut.
Dengan pertimbangan banyaknya investor ritel yang kemungkinan sudah terlanjur membeli saham ini, karena tidak mengetahui bahwa saham ini akan ARB hari Kamis, dalam meeting tersebut kami memutuskan untuk tidak membuat artikel mengenai saham RIMO sebelum market buka, yang kami lakukan hanya mengirimkan Broadcast di LINE OFFICIAL dan CHANNEL TELEGRAM untuk mengingatkan para follower kami untuk menjauhi saham ini terlebih dahulu, demi menghindari semakin banyaknya korban di kalangan investor ritel.
Jika anda belum menjadi follower kami di LINE atau di TELEGRAM, dalam gambar di samping kami lampirkan broadcast yang kami kirimkan pada hari Kamis pagi jam 08.32 pada lebih dari 12 ribu follower kami di kedua media tersebut.
Sejak perusahaan kami pertama kali masuk ke bisnis edukasi investor ritel, ini adalah pertama kalinya saya meminta Team Design kami untuk membuatkan WARNING seperti gambar di samping pada satu saham, dengan tujuan menarik perhatian akan besarnya bahaya di saham RIMO.
Bagi anda yang sampai sekarang belum memahami kenapa saham RIMO turun dan kenapa begitu kami yakin harga saham ini akan langsung dibuka Auto Reject Bawah pada hari Kamis.
Kami akan coba menjelaskannya secara sederhana, supaya kedepannya anda bisa mendeteksi bahaya kejatuhan saham ini dari jauh hari sebelum kejadian. Untuk mempersingkat penjelasan saya akan melampirkan potongan pembicaraan saya di Whatsapp dengan salah satu Alumni Workshop Bandarmologi, yang sudah lebih dulu mendeteksi bahaya kejatuhan saham RIMO.
Chat di samping terjadi padapada hari Kamis tanggal 26 Oktober 2017, tepat seminggu sebelum kejatuhan saham ini.
Seperti dapat dibaca pada chat di samping, Almuni Workshop kami ini mendapat tawaran untuk membeli saham RIMO di harga 320 dengan minimal pembelian sebesar 300 juta, namun dengan syarat saham itu akan di LOCK selama 1 bulan, alias tidak bisa dijual dalam 1 bulan kedepan.
Padahal di hari yang sama, saham RIMO sempat diperdagangkan di harga 770, dan ditutup di harga 640.
Artinya kita ditawari untuk membeli saham RIMO ini dengan diskon 50%, Luar biasa bukan penawarannya ?!
Namun pertanyaannya adalah siapa orang yang begitu baik mau menjual saham seharga 600 juta di harga 300 juta? Padahal jika orang itu mau di hari tersebut dia bisa menjual saham yang sama di harga 770, dan mengingat total transaksi RIMO pada hari tersebut mencapai 210 M artinya kalau mau jualan ‘cuma’ 300 juta, maka saham tersebut bisa dijual dalam hitungan detik di market. Kenapa harus repot-repot mengerahkan tenaga marketing sekuritas untuk menghubungi investor secara pribadi untuk jualan saham ini dengan DISKON yang begitu luar biasa.
Jawabannya dari pertanyaan itu jelas ada di kata ‘lock 1 bulan’ informasi ini sedang mengatakan kalau dalam waktu 1 bulan harga RIMO akan turun ke bawah 320.
Karena kalau BANDAR masih mau menjaga saham ini di atas harga 320 dalam 1 bulan kedepan, jauh lebih mudah mereka menjualnya di market. Hal lain yang bisa kita simpulkan dari penawaran seperti di atas adalah kenaikan harga yang terjadi di RIMO pada saat itu adalah kenaikan yang ‘fiktif’, dan hanya dilakukan sebagai’aksi promosi’ dari aksi DISTRIBUSI BANDAR sebenarnya yang dilakukan melalui ‘block sale’ ini.
Bukan hanya kenaikan harganya yang ‘fiktif’, tapi volume transaksinya juga ‘fiktif’, jadi meskipun transaksinya hariannya terlihat sangat besar dengan rata-rata transaksi mencapai 120M per hari, namun tansaksi tersebut sebenarnya hanya yang tukar-tukaran barang yang dilakukan oleh Bandar, dari satu sekuritas ke sekuritas lainnya.
Karena jika transaksi tersebut adalah transaksi yang riil antara Bandar dan Ritel, maka Bandar seharusnya bisa menjual sahamnya selama lebih dari 2 bulan dengan harga di atas 320, tidak perlu susah-susah melakukan block sale seperti ini.
Pembentukan Volume Transaksi fiktif ini diperlukan juga untuk memperlancar proses pemasaran saham ini, karena bahkan bagi seorang investor yang buta sama sekali tentang ilmu bandarmologi pun dia tentu hanya mau membeli saham ini dalam jumlah besar (minimal 300 juta), jika dia yakin kalau saham ini cukup liquid, sehingga ketika dia sudah bisa jualan nanti, akan ada yang mau membeli.
Fakta transaksi fiktif tersebut juga bisa kita lihat jika kita mempelajari Broker Summary saham RIMO dari awal kenaikannya di bulan Maret sampai akhir Oktober lalu.
Dalam broker summary di samping kita bisa melihat bahwa dari 10 broker top buyer, dan 10 broker top seller di saham RIMO pada periode tersebut, hampir semuanya dipenuhi oleh broker-broker ‘misterius’ yang namanya jarang kita dengar, broker ritel hanya ada YP di peringkat 9.
Artinya dalam masa kenaikan RIMO tersebut saham ini dibeli oleh ‘investor misterius’ dari ‘investor misterius’, atau yang biasa sering disebut pindah dari saku kiri ke saku kanan Bandar.
Sekarang pertanyaanya selanjutnya adalah, bagaimana kami tahu kalau hari Kamis adalah hari dimana harga RIMO akan ARB dan bukan 1 bulan setelah penjualan block sale yang ditawarkan di atas ?
Untuk mengentahuinya butuh sedikit effort, namun sebenarnya bisa dilakukan oleh semua investor. Jadi jika anda mendapat penawaran seperti di atas, anda bisa menggali lebih banyak informasi dari marketing tersebut. Karena sering kali penawaran tersebut bukanlah satu-satunya penawaran yang ada. Jika anda terlihat serius mau membeli apalagi dalam jumlah yang jauh lebih besar dari 300 juta, anda mungkin mendapat penawaran yang lebih baik. Baik di harga yang lebih murah, atau masa lock yang lebih singkat, bahkan tidak di lock sama sekali.
Infomasi itulah yang kami dapatkan dalam proses Block Sale ini, ternyata ada penawaran untuk membeli saham ini di harga 400 minimal pembelian 1 M namun tanpa di lock sama sekali, dan barangnya akan ditransfer secara bersamaan di pasar nego pada penutupan perdagangan hari Rabu. Kami juga yakin jika pada saat itu kami menawar dan bilang mau membeli sebanyak 10M, kami bisa mendapat harga beli yang lebih murah.
Dari informasi tersebut kita bisa langsung tahu kalau pada hari Kamis RIMO akan langsung Auto Reject Bawah, karena pada hari Rabu harga RIMO ditutup di harga 600, jadi tidak mungkin BANDAR akan membiarkan harga saham ini tetap di level yang sama pada hari Kamis pagi, ketika barang-barang block sale tersebut sudah didistribusikan pada oleh para pembelinya dan bisa langsung dijual. Bahkan kita tahu meskipun harga RIMO langsung ARB harga penutupan hari Kamis masih di atas level 400, jadi kemungkinan saham ini ARB lagi di hari selanjutnya juga sangat besar, atau paling tidak turun sampai ke bawah harga 400.
Namun jika mempertimbangkan bahwa setelah investor ritel melihat harga saham ini terjun bebas seperti ini, penjualan dengan LOCK 1 bulan di 320 pun tidak akan laku lagi, maka besar kemungkinan harga akan diturunkan ke bawah 320, artinya harga RIMO akan AR bawah minimal 2 kali.
Itu sebabnya seperti kami ceritakan di atas, meeting team Creative Trader yang dilakukan pada hari Rabu malam (sebelum dimulainya kejatuhan saham ini) lebih banyak membahas mengenai berapa hari saham RIMO akan ARB.
Analisa tersebut juga dikonfirmsasi dari data transaksi di pasar Nego yang terjadi pada hari Rabu tersebut. Jika kita lihat dari data di samping secara total terjadi transaksi di pasar Nego sebanyak 2.3 juta lot dengan nilai dalam rupiah sebesar 98M semuanya di distribusikan tepat sehari sebelum harga RIMO mulai ARB.
Transaksi NEGO pada hari tersebut ada di kisaran harga 280 – 570. Dan sekarang kita tahu 3 hari setelah aksi distribusi besar-besaran di pasar NEGO ini, harga RIMO sudah ada di 254, artinya tidak seorangpun yang mengikuti proses block sale yang di distribusikan hari Rabu lalu bisa menjual di atas harga beli mereka.
Hal menarik lainnya adalah harga rata-rata penjulan di pasar nego pada hari tersebut ada di harga 412 artinya mayoritas investor yang kebagian saham ini adalah mereka yang membeli tanpa di lock, dan saat ini sedang cemas sambil berharap harga saham ini kembali naik, paling tidak supaya mereka bisa jualan di harga modal.
PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL DARI KASUS RIMO
Dalam artikel ini kami menunjukan bahwa terkadang analisa Bandarmologi sangatlah sederhana tidak perlu sistem-sistem canggih yang seperti yang selama ini kami tunjukan atau informasi-informasi ‘ring satu’ untuk mengetahui rencana bandar. Hanya dengan menyatukan data-data yang tersedia di sekitar kita, kita bahkan sudah bisa memprediksi kejatuhan saham RIMO seminggu sebelum sahamnya benar-benar jatuh.
Kami harap melalui artikel ini kedepannya anda dapat memahami ciri-ciri saham yang berpotensi ‘dihancurkan’ seperti RIMO seminggu terakhir, dan juga lebih peka terhadap ‘tanda-tanda’ yang muncul menjelang kejatuhan saham seperti ini.
Related: Jadwal Workshop Bandarmologi yang baru sudah kembali tersedia, dalam 4 bulan kedepan kami akan mengadakan Workshop di Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar, bagi anda yang sudah memahami pentingnya Analisa Bandarmologi dan ingin belajar secara mendalam mengenai bagaimana membaca pergerakan bandar, dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita sebagai investor ritel. Anda bisa mendapatkan info lengkapnya disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
13 comments
Bung argha..aksi yg dilakukan mr B ini apakah legal? Dapat dibenarkan secara hukum di pasar modal? Thx..
Saya bukan pakar hukum mengennai Pasar Modal, tapi yang saya tahu jualan Block Sale itu tidak dilarang… Yang dilarang adalah ‘menipulasi harga’… Masalahnya adalah kalau pada saat Block Sale mungkin gampang membuktikan kalau Mr B yang sedang jualan…. Tapi ketika harganya dinaikan sebelumnya, belum tentu akun dari Mr B yang oper-operan barang…
RIMO, TRAM jilid 2. untung saya sudah sadar jauh jauh hari
artikel yang bagus sekali, setiap investor ritel harus terus selalu belajar mengalahkan diri sendiri supaya tidak terjebak saham2 seperti RIMO, tetap waspada pelajari saham yang anda beli, karena market tidak kenal ampun bagi orang yang tidak mau belajar,
happy trading day, be safety
Artikel ini sangat menarik namun timingnya telat karna dirilis setelah harga jatuh. Sudah biasa hal ini terjadi dan akan terus kejadian seperti ini dimana nvestor2 ritel dibantai bandar. Yg banyak menjadi korban adalah investor2 baru/pemula yg baru masuk di dunia saham. Mereka banyak yg belom tau nama2 seperti benny tjokro. Mereka cuma denger cerita yg manis2 seperti LKH yg sukses jadi triliuner dari saham. Sungguh ironi disatu sisi ada gerakan yuk menabung saham namun disisi lain ada kejadian seperti RIMO ini.
Great analysis
Kalo boleh usul untuk team CTS perbanyaklah bikin artikel2 seperti RIMO ini misal INVS, BRAU dan saham2 yg didelisting maupun kasus2 yg lama seperti KARK, STAR, TMPI untuk jadi pembelajaran.
Dan tantangan buat team CTS untuk tetap idealis dan independent dalam penulisan artikel2 tanpa bisa dipengaruhi oleh siapapun..gbu
terima kasih infonya bro
Really nice ! Sangat membantu orang yang mau belajar!
Untung saya udh jual RIMO di harga 635. Saya memang baru dan pemula..namun saya banyak2 minta saran ama senior2… wah..kalo tidak pasti saya sudah ikut jd korban.
Mau nanya.
– Apakah BEI mengetahui ttg Marketing Sekuritas yg nawarin Block Sale seperti yg ditawarin ke Alumninya CT ? Karena menurut sy BEI hrs mengetahui alasan dr offer ini.
– CT ada kirim WARNING ttg RIMO, tapi kenapa “tidak bisa” membahas apa yg sedang dilakukan Bandar ? Seperti BC” lain, CT selalu jelas dan bilang Bandar sdng distribusi atau akumulasi.
– Sy curious aja sih dan tidak pernah punya saham2 nya Bencok.
– Makasih.
Apakah pihak BEI tahu atau tidak kami tidak berani berasumsi, krn kebetulan tidak pernah menanyakannya… namun tawaran tersebut tersebar dimana-mana… Yang pasti kalaupun tahu, BEI atau OJK tidak mungkin melarang krn Block sale tidak melanggar hukum…
Pembahasan mengenai Bandarmologi, berbeda dengan Technical Analysis, yang isinya cuma garis dan candle… Analisa Bandarmologi membahas mengenai ‘orang’ jadi harus lebih berhati-hati dalam membahasnya… krn orang bisa tersinggung atau marah… Sementara garis atau candle tidak 🙂